Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Kematian Gajah di Indonesia

Kompas.com - 10/08/2018, 19:53 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kematian gajah liar di wilayah Sumatera semakin meresahkan. Setelah kasus pencurian gading gajah Bunta, Jumat (10/8/2018), seekor gajah ditemukan mati dengan belalai terbakar.

Kompas.com menelusuri fakta-fakta di balik kematian gajah-gajah di Sumatera. Dari gajah belalai yang terbakar hingga gajah betina di Bengkulu yang mati diracun. 

Separah apakah nasib gajah-gajah di Sumatera alias Pulau Emas tersebut.

1. Gajah mati di Desa Cekmbon, Aceh Timur

 Seerkor gajah liar ditemukan mati, di Desa Cekmbon, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (10/8/2018).KOMPAS.com/Masriadi Sambo Seerkor gajah liar ditemukan mati, di Desa Cekmbon, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (10/8/2018).

Bangkai gajah liar ditemukan pertama kali oleh salah satu warga, Herman (35), di pagar kawat milik tetangganya, M Yusuf (35). Herman pun segera melaporkan penemuan gajah mati tersebut ke Kepala Desa Seumanah Jaya.

“Lokasi persis ditemukan gajah mati itu berada di areal Hak Guna Usaha (HGU) PT Citra Ganda Utama. Namun, lahan itu sudah ditanami warga. Kita temukan gajah mati dalam kondisi utuh, gadingnya sekitar 30 centimeter juga masih ada,” kata Kompol Apriadi, Wakil Kepala Polres Aceh Timur, Jumat (10/8/2018).

Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menemukan bekas luka terbakar di bagian belalai gajah malang itu.

Sementara itu, polisi dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Timur, segera menindak lanjuti dengan mengambil sampel organ tubuh.

“Sudah kita koordinasikan, dan ini dalam penyelidikan kita,” katanya.

Baca Juga: Seekor Gajah Ditemukan Mati dengan Belalai Terbakar

2. Gajah Bunta mati dengan satu gading hilang

Juni lalu, seekor gajah bernama Bunta ditemukan mati dengan satu gadingnya hilang di Kompleks Conservation Response Unit (CRU) Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (9/6/2018).

Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro mengatakan, kasus itu awalnya diketahui oleh Saifuddin, petugas CRU untuk memindahkan gajah tersebut.

“Begitu tiba di lokasi, Saifuddin melihat gajah sudah mati dengan gadingnya hilang,” sebut AKBP Wahyu.

Diduga, sebelum mengambil gadingnya, pelaku meracuni gajah Bunta dengan cara memberi makanan buah mangga dan pisang yang tertinggal di lokasi kejadian.

“Kerugian CRU ditaksir sebesar Rp 300 juta. Kasus ini dalam penyelidikan. Motifnya pencurian gading gajah, sekarang tim juga berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh,” sebutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com