Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tanggapan Pasca-terungkapnya Cawapres Jokowi dan Prabowo, dari Diam Sejenak hingga Kaget

Kompas.com - 10/08/2018, 17:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Joko Widodo dan Prabowo sudah memilih para calon pendampingnya untuk beradu pada Pilpres 2019 nanti. Pilihan cawapres kedua calon presiden tersebut pun menuai komentar dari sejumlah tokoh. 

Berikut sejumlah komentar yang muncul dari beberapa tokoh, baik dari partai politik atau budayawan, terkait pilihan cawapres Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

1. Gus Mus pun sempat "berpikir sejenak" Kyai Ma'ruf Amin jadi cawapres

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berbincang dengan KH Ahmad Mustafa Bisri atau Gus Mus di kediamannya, di Leteh, Rembang, Kamis (9/8/2018)Dok. Ganjar Pranowo Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berbincang dengan KH Ahmad Mustafa Bisri atau Gus Mus di kediamannya, di Leteh, Rembang, Kamis (9/8/2018)

Komentar KH Ahmad Mustafa Bisri atau Gus Mus terkait terpilihnya Kyai Ma'ruf Amin, diceritakan oleh Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, Kamis (9/8/2018).

Menurut Ganjar, ulama kharismatik asal Rembang tersebut mengaku sempat diam sejenak sebelum akhirnya berkomentar terkait pilihan Jokowi tersebut.

"Itu ya pilihannya memang harus itu," kata Ganjar menirukan ucapan Gus Mus, saat keduanya bertemu di kediaman Gus Mus di Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin, Leteh, Rembang, Kamis (9/8/2018).

Di akhir percakapan dengan Ganjar, Gus Mus kembali menilai sosok Kiai Ma'ruf sebagai sosok yang bersemangat.

Baca Juga: Gus Mus Tak Sangka Jokowi Pilih Kiai Ma'ruf Amin Jadi Cawapres

2. Gagal merayu UAS, Sandiaga Uno dipilih

Dua sosok yang direkomendasikan Forum Ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama ( GNPF-Ulama) untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden, Abdul Somad (kiri) dan Salim Segaf (kanan).

ANTARA/MUHAMMAD IQBAL DAN GALIH PRADIPTA Dua sosok yang direkomendasikan Forum Ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama ( GNPF-Ulama) untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden, Abdul Somad (kiri) dan Salim Segaf (kanan).

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat ( Jabar), Mulyadi, mengatakan, ada perintah dari calon presiden Prabowo Subianto untuk terus merayu Ustad Abdul Somad (UAS) untuk menjadi cawapres.

Namun misi tersebut gagal, dan nama Sandiaga Uno akhirnya disepakati oleh koalisi pendukung untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. 

“Pak Prabowo mengutus saya untuk terus menemui UAS, tapi beliau tetap tidak bersedia maju,” kata dia saat dihubungi melalui ponsel, Kamis (9/8/2018).

Meski gagal membujuk UAS, koalisi akan berusaha memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

“Pak Sandi menjadi wakil juga sudah didiskusikan dengan tokoh ulama dan koalisi,” ucapnya.

Baca Juga: Gagal Rayu UAS, Gerindra Jabar Akan Fokus Menangkan Prabowo-Sandiaga

3. PSI Kaltim sempat kaget, tapi tetap dukung Jokowi-Ma'ruf

Sekertaris PSI Kaltim Pastikan PSI tetap bersama JokowiKompas.com / Gusti Nara Sekertaris PSI Kaltim Pastikan PSI tetap bersama Jokowi

Pengurus dan anggota Partai Solidaritas Indonesia di Kalimantan Timur ( PSI Kaltim) mengaku kaget atas pilihan cawapres Jokowi, yaitu KH Ma'ruf Amin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com