Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Modal Mencalonkan Diri, Seorang Kades Dalangi Perampokan

Kompas.com - 09/08/2018, 22:25 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - Kepala Desa Kaloran, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Suraya (58) diringkus Satuan Reserse Kriminal Polres Kudus. Ia menjadi otak perampokan

Suraya diringkus bersama komplotannya setelah merampok uang Rp 324 juta milik Winarto, warga Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Kapolres Kudus, AKBP Agusman Gurning menyampaikan, meski tak turun langsung dalam aksi perampokan, Suraya yang merancang skenario aksi perampokan tersebut.

Kades ini melibatkan sejumlah orang untuk memuluskan aksi perampokan yang hasilnya akan digunakan sebagai modal dirinya mencalonkan kembali sebagai kades.

"Suraya sudah tak punya modal untuk mencalonkan kembali sebagai Kades. Suraya kemudian merencanakan aksi perampokan dengan didukung tim suksesnya," kata Agusman saat gelar perkara di Mapolres Kudus, Kamis (9/8/2018).

Di awal skenario, Suraya berdalih sebagai seorang dukun pengganda uang. Saat itu, di awal Agustus 2018, komplotan Suraya berhasil mengakses seorang target korban yakni Winarto.

Kebetulan korban sedang mencari uang tambahan untuk membangun pondok pesantren. Korban kebingungan karena baru mengantongi uang Rp 324 juta. 

"Korban terkena bujuk rayu komplotan ini dengan iming-iming bisa menggandakan uangnya menjadi Rp 700 juta," kata Agusman.

Korban kemudian berangkat hendak menemui Suraya. Korban lalu diarahkan untuk turun di Kabupaten Kudus.

Di Kudus, korban dijemput dua orang suruhan Suraya yang menumpang mobil Toyota Calya. Saat itu korban diajak berputar-putar di wilayah Kabupaten Kudus.

Di tengah perjalanan, laju mobil yang ditumpangi korban dihentikan oleh mobil Toyota Avanza yang berisi beberapa orang komplotan Suraya yang lain. 

Komplotan Suraya yang satu ini mengaku sebagai anggota Kepolisian yang tengah memburu buronan narkotika.

Korban dirampas uangnya setelah ditodongkan senjata api jenis air soft gun. Para pelaku juga merampas 4 unit ponsel dan tiga dompet milik korban.

Ternyata komplotan perampok di mobil Avanza adalah bagian dari pelaku di mobil Calya. Korban diturunkan begitu saja di pinggir sawah di Mejobo, Kudus, usai disatroni.

"Komplotan ini telah melakukan aksinya dua kali. Pertama di Grobogan dan kedua di Kudus. Jadi kepala desa ini tidak terlibat langsung, tapi dia dapat bagian sebesar Rp 58 juta," ungkap Agusman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com