Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Kembali Guncang Lombok, Tangis Wanita dan Anak-anak Terdengar dari Sana-sini

Kompas.com - 09/08/2018, 13:43 WIB
Caroline Damanik

Editor

LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Gempa susulan yang kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018) sekitar pukul 13.25 Wita, menimbulkan kepanikan warga di Lombok Utara, NTB.

Saat gempa mengguncang, warga di Teluk Dalam, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, berlarian ke ruas jalan bercampur dengan padatnya arus kendaraan. Teriakan dan tangis perempuan dan anak-anak terdengar di sana sini.

"Jangan ke dalam kampung pak, ada tower yang mau roboh, hati-hati," teriak seorang warga yang datang menyampaikan kabar itu seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Gempa Kembali Guncang Lombok, Bermagnitudo 6,2, Warga Berhamburan

Menurut informasi dari laman BMKG, kekuatan guncangan gempa pada pukul 13.25 Wita, mencapai 6,2 Skala Richter dengan episentrum 6 km Barat Laut Lombok Utara pada kedalaman 12 km.

Namun guncangan gempa yang terasa cukup kuat tersebut dikabarkan tidak berpotensi menyebabkan tsunami.

 

Warga berlarian ke tenda pengungsian di Lapangan Perum Grand Kodya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat gempa kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018). Gempa kali ini bermagnitudo 6.2.KOMPAS.com/Karnia Septia Warga berlarian ke tenda pengungsian di Lapangan Perum Grand Kodya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat gempa kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018). Gempa kali ini bermagnitudo 6.2.

 

Sementara itu, menurut laporan Kompas TV, di tenda-tenda pengungsian di Lombok Utara, wanita dan anak-anak panik berhamburan keluar dari tenda pengungsian. Mereka menangis sambil menggendong anak-anak.

Baca juga: BERITA FOTO: Suasana Terkini Pasca-Gempa Susulan Bermagnitudo 6,2 di Lombok NTB

Tak sedikit pula warga yang sudah mulai membersihkan puing rumah kembali berlarian ke tenda pengungsian terdekat setelah gempa mengguncang.

Dia mengaku panik dan langsung berlari ke arah tenda pengungsian meski sulit untuk menapak saat gempa mengguncang.

"Saya sedang sama bapak ambil cucian ke dalam rumah langsung berhamburan lagi ke luar. Gemetar rasanya," tutur seorang ibu yang rumahnya berada sekitar 200 meter dari tenda pengungsian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com