Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kantin Terlibat Aksi Penjebolan Sel Tahanan Narkoba di Polda Sumsel

Kompas.com - 09/08/2018, 12:59 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kasus upaya percobaan pembebasan enam tahanan narkoba yang merupakan bandar besar sabu asal Jawa Timur di Mapolda Sumatera Selatan pada (16/8/2018) akhirnya terungkap.

Enam tersangka yang kini masih ditahan di sel sementara Polda Sumsel tersebut diketahui mendapatkan alat untuk menjebol dinding dari seorang pemilik kantin bernama SM alias Viko (37), warga Kecamatan Kemuning, Palembang, Sumatera Selatan.

Alat untuk menjebol dinding yakni berupa mata bor, serta kran air yang dijadikan sebagai palu. 

Selain itu,  ZIW alias Pesek (23), warga Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa timur juga terlibat.

Pesek merupakan keluarga dari Letto (tersangka kasus narkoba), salah satu tersangka yang hendak melarikan diri.

Baca juga: 6 Tahanan Kabur dari Sel Polsek, 4 Orang Tertangkap Saat Sembunyi di Rawa

Kedua perempuan itu kini telah ditahan di Polda Sumsel, atas aksi nekatnya tersebut.

Kasubdit III/Jatanras Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara mengatakan, pelaku Viko yang merupakan pemilik kantin di kawasan Polda Sumsel mengaku diimingi sejumlah uang oleh Pesek, untuk mengantarkan mata bor serta kran air kepada enam tersangka.

“Pengakuannya hanya diberikan uang lebih saja, ketika memesan makanan oleh tersangka Pesek. Tapi kita tak percaya begitu saja, kasusnya masih didalami,” kata Yoga, Kamis (9/8/2018).

Yoga menjelaskan, Pesek adalah kerabat salah satu tersangka kasus narkoba bernama Letto. Pelaku yang sering membesuk Letto, mencari upaya untuk mengeluarkannya dari sel tahanan.

“Lewat ZIW, dia (Letto) meminta diberikan alat untuk melarikan diri. Momen perbaikan WC yang tak jauh dari sel tahanan, dimanfaatkan Viko untuk mengambil mata bor dan kran air yang ada disana lalu diberikan kepada Letto untuk menjebol dinding sel,” ujarnya.

Selain dua wanita tersebut, Yoga mengaku kini sedang memburu satu pelaku lagi yang ikut dalam aksi percobaan membantu pelarian para tahanan Polda Sumsel untuk kabur.

“Satu orang pria masih kita kejar dan mencari tahu apa keterlibatannya. Kita terus mengorek keterangan dari dua tersangka ini. Kantin tersangka sudah kita pasang police line,” ungkapnya.

Baca juga: Tahanan Kabur Berulang, Penjara Mapolsekta Ungaran Dikaji Ulang

Untuk diketahui, ruang tahanan sementara Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel sempat dijebol oleh enam tahanan yang berupaya melarikan diri, pada Senin (16/7/2018) malam.

Aksi tersebut kemudian diketahui oleh petugas yang berjaga di ruang tahanan narkoba dan langsung mengamankan ke enam tersangka tersebut.

Enam tahanan ini yakni Letto, Andi, Oni, Candra, Hasanud, dan Trinil yang merupakan pemasok narkoba jaringan Surabaya yang ditangkap dua bulan lalu.

Keenam tersangka sebelumnya dimasukkan ke dalam ruang tahanan Tahti. Namun guna memudahkan pengembangan sehingga pihaknya memindahkan keenam tahanan tersebut ke ruang tahanan narkoba.

Kemudian, pada Senin malam tepatnya pada pukul 24.00 petugas mendengar bunyi gesekan. Namun saat dicek keenam tahanan dalam kondisi tertidur.

Kemudian pada pukul 03.00, petugas mendengar suara dentuman dari ruang tahanan. Saat dicek ternyata kaki tahanan sudah keluar dari ruang tahanan.

Baca juga: 6 Tahanan Polsekta Makassar Kabur dengan Jebol Tembok Penjara

Berdasarkan pengakuan dari keenam tahanan tersebut bahwa mereka menjebol dinding tersebut menggunakan mata bor dan kran air. Kemudian ditendang menggunakan kaki. Aksi tersebut dilakukan sejak pukul 24.00 hingga pukul 03.00.

Satu komplotan ini merupakan jaringan narkoba lintas provinsi yang mulai beraksi pada Februari 2017 lalu.  Markas para tahanan ini berada di Surabaya.

Dari hasil pemeriksaan, transaksi yang paling kecil itu sebesar Rp 500 jutaan. Saat ini Polda Sumsel mengejar 11 orang lagi yang masih buron.

Kompas TV Sampai dengan Senin siang ini, total ada lima napi yang ditangkap kembali. Sementara, 25 napi lainnya masih dalam pengejaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com