MATARAM, KOMPAS.com - Aksi pencurian marak terjadi di Lombok pasca-gempa magnitudo 7,0 pada Minggu (5/8/2018) lalu. Aksi pencurian yang terjadi saat sebagian besar warga masih panik dan mengungsi tersebut membuat kesal warga.
"Harta benda warga banyak yang hilang akibat ditinggal mengungsi," kata Bagus salah satu warga Selaparan di Mataram, Kamis (8/8/2018) seperti dikutip dari Antara.
Ia menyebutkan barang yang hilang bermacam-macam mulai dari gas tabung, makanan toko, hingga sepeda motor milik masyarakat yang rumahnya ditinggal mengungsi. Bahkan hewan ternak pun ada laporan sampai hilang seperti kuda dan sapi milik warga.
"Di Mataram saja kami mengumpulkan informasi ada sekitar 70an lebih motor hilang setelah gempa," tambah Bagus.
Baca juga: BMKG: Hingga Kamis Pagi, Tercatat Ada 344 Kali Gempa di Lombok
Mendukung pernyataan Bagus, Farouk warga Mataram juga membenarkan adanya aksi pencurian setelah gempa.
"Makanya di sekitar rumah sekarang kami gilir untuk ronda, walau warganya sudah mengungsi," ujarnya.
Berdasarkan pengamatan di lapangan kampung terdampak gempa kondisinya memang relatif sepi. Rumah yang ditinggalkan beberapa masih dalam kondisi terbuka.
Selain itu masih terlihat beberapa barang yang masih memiliki nilai ekonomis diantara reruntuhan bangunan yang roboh seperti motor, perlengkapan rumah tangga hingga barang elektronik.
Kondisi tersebut disayangkan warga yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Bagus dan Farouk berharap, aparat dapat lebih aktif untuk menjaga keamanan selain berfokus pada penanganan korban gempa.
Baca juga: 5 Hal Pasca-Gempa Lombok, Evakuasi Jamaah Masjid hingga Bantuan Belum Merata