Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Penyebab Semburan Air Disertai Gas 30 Meter di Ngawi

Kompas.com - 08/08/2018, 22:06 WIB
Muhlis Al Alawi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com - Semburan air disertai gas setinggi 30 meter di salah satu sumur bor milik petani di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur disebabkan berbagai faktor.

Ketua Ikatan Ahli Geologi Jawa Timur, Handoko Teguh Wibowo mendatangi lokasi semburan air bersama tim Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Timur, Rabu (8/8/2018).

Ia menyatakan, ada tiga penyebab yang membuat air disertai gas menyembur hingga ketinggian 30 meter. 

"Pengamatan saya di lapangan air bercampur gas itu keluar dari lubang sumur penduduk yang digunakan untuk irigasi dengan kedalaman 80 meter," tuturnya.

Baca juga: Semburan Air dan Gas 30 Meter Mengandung Metan, Warga Tidak Boleh Merokok di Lokasi

"Dahulu aman-aman saja dan tidak terduga di bawahnya itu ada kantong-kantong gas yang berada di bawahnya tubuh air," kata Handoko.

Menurut Handoko, semburan air disertai gas itu terjadi lantaran ada remobilisasi gas yang ada di bawah kemudian ke atas.

Bergeraknya gas dari bawah ke atas lantaran ada retakan kemudian menabrak lapisan air yang ada di atasnya.

Alumni Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan, pergerakan gas ke atas terjadi karena berbagai faktor.

Pertama, pengambilan air tanah semakin masif berdampak terjadi penurunan muka air tanah. Penurunan muka air tanah itu mengakibatkan terjadinya gaya tekan ke bawah.

Baca juga: Heboh, Perut Ular Piton Membesar Dikira Baru Memangsa Manusia

Kedua bisa juga ada pergerakan di bawah permukaan tanah berupa gempa bumi. Apalagi saat ini peristiwa gempa bumi semakin masif seperti di Lombok.

Faktor ketiga, posisi semburan berdekatan dengan jalur pembangunan jalan tol Ngawi-Solo. Dalam pembangunan itu ada urukan tanah, pemadatan, dan vibrasi yang dilakukan alat-alat berat.

"Hal itu juga memicu pergerakan tanah di bawah. Pasalnya pergerakan tanah di bawah ini menyebabkan terjadinya retakan di bawah hingga merobek kantong-kantong gas," kata Handoko.

Kantong gas yang robek, lanjut Handoko, terhubung dengan lubang sumur sehingga air yang ada di permukaan diterobos oleh tekanan gas yang ada di bawahnya.

Kondisi itu menjadikan tekanan air menjadi besar hingga akhirnya keluar menyembur. Pasalnya tekanan gas di bawah besar.

Menyoal berapa lama semburan air disertai gas berlangsung, Handoko mengatakan, tergantung kandungan gas yang berada di bawah. Semakin besar gasnya, durasinya semakin panjang dan lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com