SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 199 desa di Jawa Timur dilaporkan mengalami kekeringan, atau tidak ditemukan potensi air sepanjang musim kemarau sejak Juli lalu.
199 desa itu tersebar di 23 kabupaten. Baik beberapa kabupaten di Pulau Madura, maupun kabupaten di wilayah pantai utara, tapal kuda, mataraman, dan wilayah selatan Jawa Timur.
"Desa di Jatim ada 442, 223 desa masih ada potensi airnya, tapi 199 desa sama sekali tidak ada potensi airnya," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Suban Wahyudiono, Rabu (8/8/2018).
Dari 23 kabupaten tersebut, 17 kabupaten mengajukan bantuan air ke BPBD Provinsi Jawa Timur.
Baca juga: Heboh, Perut Ular Piton Membesar Dikira Baru Memangsa Manusia
"6 daerah sudah diproses dan mulai besok sudah bisa didrop air," tuturnya.
Keenam kabupaten itu yakni, Kabupaten Probolinggo, Sumenep, Sampang, Mojokerto, Mojokerto, dan Tulungagung. "Setiap desa kita kirim 1 tangki air bersih 6.000 liter," jelasnya.
Selain itu, pihaknya bersama instansi lintas sektor Pemprov Jawa Timur terus mengupayakan pembangunan instalasi penyaluran air bersih di daerah-daerah yang setiap tahun mengalami kekeringan.