KOMPAS.com - Kurang lebih tiga hari mengungsi, ribuan pengungsi pasca-gempa di Lombok hari Minggu (5/8/2018), mulai rawan terserang penyakit.
Selain itu, proses pencarian korban yang masih tertimbun reruntuhan masih terus dilakukan di Desa Pamenang oleh tim SAR.
Berikut sejumlah fakta terkait kondisi pengungsi dan proses evakuasi korban pasca-gempa bumi di Lombok, NTB.
1. Evakuasi jemaah masjid yang tertimbun terus berlanjut
Proses evakuasi jamaah masjid yang tertimbun reruntuhan bangunan masjid di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus dilakukan.
Warga setempat berharap petugas SAR bisa segera mengangkat jenazah yang sudah terlihat dan terhimpit pilar masjid Jamiatul Jamiah pada Rabu (8/8/2018) pagi ini.
“Kami berharap semua bisa dilakukan hari ini, kami harapkan ada alat berat tambahan, karena kami khawatir ada banyak korban,” kata Bagus Prayitno, salah satu keluarga korban reruntuhan masjid yang selamat dari maut.
"Saya takut ada banyak korban karena ketika itu ada lima syaf yang shalat Isya. 1 syaf berderet ada 30 jemaah. Bantulah kami dengan alat berat. Kasihan jika ada yang masih hidup di reruntuhan itu,” kata Syafruddin, warga lain yang selamat dari reruntuhan pada Kompas.com.
Baca Juga: Ribuan Warga Mengungsi Pasca-Gempa Lombok, Ini Kebutuhan Para Pengungsi
2. Pengungsi mulai terserang penyakit
Sejak gempa mengguncang rumah mereka, warga di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), memilih untuk mengungsi.
M Rum, Kepala BPBD NTB, mengatakan, total korban yang mengalami diare mencapai 28 orang dan telah mendapat perawatan tim medis.
"Di setiap posko tersedia tenaga medis dengan satu orang dokter, dua perawat dan tiga orang bidan," tutur Rum dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/8/2018).
Penyakit diare dialami pengungsi disebabkan karena tidak cuci tangan akibat kurangnya air bersih di lokasi pengungsian. Selain itu, banyaknya sampah yang berserakan di sekitar pengungsian juga menjadi salah satu penyebab.
Untuk mengatasi masalah itu, 50 tandon air sudah dikirim ke daerah terdampak, juga MCK portabel.
Baca Juga: Gempa Lombok, Masjid di Dusun Zohri Roboh, Diperkirakan Banyak Korban Tertimbun