Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terbaru, Korban Meninggal 108 hingga Sejumlah Desa Terisolir di Lombok

Kompas.com - 08/08/2018, 06:27 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Data terbaru, hingga pukul 12:00 Wita, Selasa (7/8/2018), korban meninggal akibat gempa di Lombok menjadi 108 orang, dan korban luka sebanyak 134 orang.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Selasa (7/8/2018).

Sementara itu, pencarian korban di lokasi reruntuhan masjid di Dusun Lading-lading, Lombok Utara, masih terus dilakukan petugas SAR gabungan dengan bantuan alat berat.

Berikut perkembangan terkini situasi pasca gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, hasil penelusuran Kompas.com.

Petugas membawa kantung mayat di RSUD Lombok Utara, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8/2018). Berdasarkan data BNPB mencatat sedikitnya 105 korban meninggal dunia dan 236 korban mengalami luka luka akibat bencana gempa bumi yang terjadi Minggu (5/8/2018) dan kemungkinan masih akan bertambah.TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN Petugas membawa kantung mayat di RSUD Lombok Utara, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8/2018). Berdasarkan data BNPB mencatat sedikitnya 105 korban meninggal dunia dan 236 korban mengalami luka luka akibat bencana gempa bumi yang terjadi Minggu (5/8/2018) dan kemungkinan masih akan bertambah.

1. Pasca gempa pencarian korban terus dilakukan

Wilem Rampangilei mengatakan, dua alat berat sudah dikerahkan di Dusun Lading-lading untuk mempercepat proses evakuasi korban yang masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.

Dua tempat terparah di Dusun Lading-Lading menjadi fokus petugas SAR gabungan untuk pencarian dan penyelamatan korban.

"Ada tambahan empat ekskavator dari Dinas PU dan satu alat berat dai PT AMNT," katanya usai menggelar rapat koordinasi di Tanjung, Lombok Utara, Selasa (7/8/2018).

Sementara itu, empat anjing pelacak milik polisi dan dua anjing dari Basarnas juga dikerahkan untuk mempercepat pencarian korban.

Baca Juga: "Kami Saling Berpelukan, Baru Kali Ini Rasakan Gempa Sebesar Ini di Lombok..."

 

Proses evakuasi sejumlah warga yang terjebak di reruntuhan masjid saat gempa terjadi. Mereka terjebak di dalam reruntuhan Masjid Jabal Nur di Dusun Lading-lading, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat saat sedang melaksanakan shalat Isya.dok.BNPB Proses evakuasi sejumlah warga yang terjebak di reruntuhan masjid saat gempa terjadi. Mereka terjebak di dalam reruntuhan Masjid Jabal Nur di Dusun Lading-lading, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat saat sedang melaksanakan shalat Isya.

2. Tim SAR temukan jasad di bawah pilar masjid

Pada Selasa malam (7/8/2018), tim SAR berhasil menemukan sesosok jasad korban gempa yang terjepit pilar masjid.

"Kami lihat, baru ada satu korban yang bisa dipastikan korban sudah meninggal dunia. Posisinya dibawah pilar besar, jadi tertindih, itu yang harus dikeluarkan dulu, baru jenzah bisa dievakuasi," kata Ida Bagus Ngurah, Koordinator evakuasi dari Basarnas Mataram, di lokasi kejadian.

Dilansir dari Antara, proses evakuasi jasad tersebut akan dilakukan hingga pukul 8 malam.

"Kami tetap lanjutkan sampau jam delapan malam. Kalau pun tidak memungkinkan, upaya akan dilanjutkan besok pagi," kata Bagus.

Baca Juga: 8 Fakta Terbaru dari Gempa Lombok: Jumlah Korban hingga 199 Gempa Susulan

 

Pasien menjalani perawatan di tenda pengungsian yang berada di depan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8/2018). Sebanyak 151 pasien rawat inap dan korban gempa menjalani perawatan di tenda dikarenakan kondisi RSUD Kota Mataram yang rusak akibat gempa.TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN Pasien menjalani perawatan di tenda pengungsian yang berada di depan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8/2018). Sebanyak 151 pasien rawat inap dan korban gempa menjalani perawatan di tenda dikarenakan kondisi RSUD Kota Mataram yang rusak akibat gempa.

3. PLN pulihkan jaringan listrik pasca gempa di Lombok

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com