Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem, Air Dalam Selang di Gunung Bromo Jadi Es

Kompas.com - 07/08/2018, 18:13 WIB
Andi Hartik,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Cuaca di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) cukup ekstrem menghadapi puncak musim kemarau.

Bahkan, pada Sabtu (4/8/2018) pagi, air yang terdapat di dalam selang atau saluran air di kawasan Gunung Bromo berubah menjadi es.

"Info teman-teman di Bromo tanggal 4 pagi, air di selang di sana jadi es," kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Sarif Hidayat, Selasa (7/8/2018).

Sarif menjelaskan, cuaca di kawasan TNBTS memang lebih dingin dari biasanya. Jika dini hari, suhu di kawasan itu bisa menyentuh 4 derajat celsius.

Baca juga: 6 Dampak Gempa Lombok, Tertimpa Bangunan hingga Pos PVMBG Retak

 

Kondisi itu lebih dingin dari biasanya yang hanya berkisar di 10 hingga 17 derajat celsius.

"Terakhir saya di Penanjakan Sabtu sampai Minggu tanggal 4-5 Agustus, pemantauan sekitar jam 2.30 WIB, cuaca sekitar 4 derajat celsius, Mas," katanya.

Wisatawan yang hendak berlibur ke Gunung Bromo atau Semeru diimbau menyiapkan segala perlengkapannya untuk menahan dinginnya cuaca.

"Wisatawan tetap waspada dan antisipasi dengan membawa baju atau jaket untuk meminimalisir hawa dingin," tuturnya.

Kepala Resort Ranupani pada TNBTS, Agung Siswoyo mengatakan, akhir-akhir ini kerap muncul es atau embun upas di kawasan Ranupani, Lereng Gunung Semeru.

Baca juga: Nabung Sejak TK, Bocah SD Ini Sumbangkan Celengannya untuk Korban Gempa Lombok

"Kalau kondisi satu minggu yang lalu memang ada fenomena froz atau sering disebut embun upas oleh masyarakat Desa Ranupani. Fenomena ini biasa terjadi pada puncak musim kemarau sekitar bulan Juli dan Agustus setiap tahunnya," ungkapnya.

Kepala Stasiun Metereologi Kelas 1 Juanda, Surabaya, Mohammad Nurhuda melalui siaran persnya, Jumat (3/8/2018), menyampaikan Agustus ini seluruh Jawa Timur akan memasuki puncak musim kemarau.

Pada saat itu, cuaca pada malam dan pagi hari lebih dingin karena hembusan angin muson yang membawa massa udara dari Benua Australia.

Kompas TV Kepolisian Daerah Jawa Timur mengirimkan bantuan untuk membantu penanganan korban gempa di Lombok, NTB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com