Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKB Kembalikan 4 Senjata TNI yang Dirampas Saat Kawal Tim Papua Terang

Kompas.com - 07/08/2018, 13:34 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Kepala Distrik Wegemuka Deki Goby dan Kepala Distrik Wegebino Robi Degei berhasil melakukan pendekatan ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang merampas empat pucuk senjata TNI dan mengembalikannya ke Dandim 1705/PN Letkol Inf. Jimmy TP Sitinjak pada Selasa (7/8/2018) dini hari. 

Empat senjata api milik TNI tersebut dirampas KKB saat mengawal tim survei Papua Terang di Kampung Bokoa, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua, pada Senin (6/8/2018). Empat senjata ini terdiri dari tiga laras panjang dan satu laras pendek (pistol). 

Penyerahan empat senjata beserta amunisi dan satu helm anti peluru dilakukan di Guest House Enarotoli dengan disaksikan pejabat Bupati Paniai Mussa Isir.

Kepala Distrik Wegemuka Deki Goby menyampaikan permohonan maaf atas penyerangan yang dilakukan sekelompok masyarakat terhadap tim survei Papua Terang dan aparat TNI yang mengawal tim tersebut.

Baca juga: Tim Survei Papua Terang Diserang KKB, 5 Prajurit TNI Terluka

Menurut dia, para pelaku penyerangan adalah masyarakat yang berseberangan paham yang masih perlu dibina.

"Mereka merupakan anak-anak kita yang perlu dilakukan pembinaan. Mereka hanya tertipu oleh orang-orang yang berseberangan paham," kata dia.

Insiden perampasan senjata itu terjadi karena adanya miskomunikasi antara aparat keamanan dan pihak distrik selaku pemerintah tingkat bawah.

Selain itu, KKB juga bersedia menyerahkan kembali senjata TNI yang telah dirampas karena desakan seluruh masyarakat, karena sebenarnya masyarakat sangat menginginkan kemajuan di daerahnya.

"Kami sebagai pemerintah daerah menginginkan program seperti itu (program pembangunan listrik) untuk masuk ke distrik kami," ujar dia.

Dandim 1705/PN Letkol Inf. Jimmy TP Sitinjak meyampaikan terima kasih kepada para kepala distrik dan kepala kampung yang sudah membantu mengembalikan senjata TNi yang dirampas.

Baca juga: Sempat Dikuasai KKB, Kampung di Mimika Ini Dipasang Merah Putih Ukuran Besar

"Ini adalah wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat yang selama ini telah terjalin dengan baik," kata dia.

Menurut dia, TNI akan terus berusaha membantu agar program Papua Terang dari pemerintah pusat bisa masuk ke seluruh kampung di Kabupaten Paniai.

"Program ini demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.

Kronologi

Sebelumnya, tim survei Papua Terang yang merupakan program dari PT PLN (Persero) diserang kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Kampung Bokoa, Kabupaten Paniai, Papua, Senin (6/8/2018).

Akibat peristiwa ini, lima prajurit TNI terluka dan empat pucuk senjata api dirampas KKB.

Awalnya, tim survei Papua Terang yang terdiri dari tiga tenaga ahli PLN, tiga tenaga sukarela, empat mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan tujuh mahasiswa Universitas Cenderawasih berangkat dari Bandara Paniai menuju Distrik Wagemuga menggunakan dua kapal cepat.

Tim survei yang mendapat pengawalan pengamanan dari 16 prajurit TNI kemudian tiba di Kampung Wagemuga sekitar pukul 08.19 WIT.

Baca juga: 7 Polisi Papua yang Ditembaki KKB Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Setibanya di Kampung Wagemuga, tim kemudian akan melakukan survei di Kampung Kinou.

Untuk mencapai kampung tersebut, tim harus melewati Kampung Muyadebe, Kegomakida, Uwamani, Bokoa, Ugitadi dan Dapaiba.

Namun, saat tim tiba di Kampung Kinou, mereka dicegat tiga warga dan meminta tim untuk kembali karena tidak membawa surat ijin dari pemerintah daerah setempat.

Selanjutnya, Serma Alpius Gobay berusaha untuk bernegoisasi dengan ketiga warga tersebut, tetapi ketiga warga itu tetap bersikukuh agar tim tetap kembali.

Untuk menghidari benturan dengan masyarakat tim kembali menuju pelabuhan Kampung Muyadebe, Distrik Wegemuka.

Akan tetapi, saat berada di Kampung Bokoa mereka dikejar sekitar 50 orang dengan membawa sekitar 10 pucuk senjata laras panjang campuran. Termasuk alat tajam berupa panah, parang dan kampak.

Baca juga: Tangis Histeris Keluarga Sambut Jenazah Suami-Istri Korban Penembakan KKB di Papua

Tak lama kemudian, dari kiri kanan dan belakang rumah penduduk muncul sekitar 30 KKSB dengan membawa sekitar 20 senjata laras panjang.

Tak hanya itu, puluhan masyarakat dengan membawa alat tajam berupa panah, kampak dan parang juga ikut keluar rumah mengepung tim survei ini.

Saat tim survei diserang, prajurit TNI berusaha melakukan perlawanan untuk mempertahankan senjatanya.

Namun, karena jumlah yang tidak berimbang akhirnya KKSB berhasil merampas empat pucuk senjata laras panjang.

Sementara ratusan masyarakat lainnya yang melihat peristiwa itu kemudian berdatangan melindungi tim survei dan mengusir kelompok KKSB.

Akibat kejadian tersebut, lima prajurit TNI terluka. Mereka diantaranya, Serma Alfius Gobay Bibir, Sertu Yauji, Sertu Hardi, Kopda Karyadi dan Prada Irfandi.

Sementara tim survei dalam keadaan aman dan saat ini seluruh korban telah dievakuasi ke Paniai.

Kompas TV Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, prihatin atas insiden penembakan pesawat oleh orang tak dikenal, yang terjadi di Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com