Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Antraks, Belilah Hewan Kurban yang Sudah Diberi Kalung Sehat

Kompas.com - 07/08/2018, 08:58 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Dinas Pertanian Kabupaten Karawang akan memberi hewan kurban yang layak dengan kalung sehat. Pihaknya juga mewaspadai penyakit menular mulut dan kuku atau antraks.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang Hanafi mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan di lapak-lapak penjualan hewan kurban mulai H-7 Idhul Adha.

"Hewan kurban yang sehat dan memenuhi syarat akan diberi kalung sehat," ujar Hanafi, Senin (6/8/2018).

Hanafi mengungkapkan, hal perlu diwaspadai ialah penyakit menular antraks. Antraks diakibatkan oleh bakteri Bacillus Anthracis dan spora tersebut mampu germinasi, multiplikasi, dan sporulasi di luar tubuh pada suhu 8 hingga 45 derajat celsius. Jika tidak terpapar oksigen, bakteri tersebut mudah dikendalikan.

Baca juga: Anak 8 Tahun Meninggal di Yogyakarta, Diduga karena Antraks

Antraks, kata dia, tidak ditularkan melalui kontak langsung (hewan), kecuali hewan tersebut mengonsumsi makanan yang terpapar Bacillus Anthracis. Penularan juga bisa melalui vektor lalat penghisap darah seperti tabanus SP yang mengandung Bacillus Anthracis.

"Penularan pada hewan hanya terjadi pada hewan herbivora seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan kuda serta burung unta," ujarnya.

Ia menjelaskan, jika sudah akut hewan biasanya mati mendadak akibat pendarahan di otak, tidak seimbang, gigi gemertak, dan mati dengan lubang tubuh keluar darah.

Hanya saja, hewan yang memiliki gejala klinis akut seperti demam jika kuda mencapai 41,5 derajat celcius dan sapi 42 derajat celcius.

"Hewan akan gelisah, depresi, sesak nafas, pembengkakan pada leher, dada, isi perut, pinggang, dan kelamin keluar serta keluar darah kehitaman encer dari lubang tubuh dan kematiannya pada jangka waktu 1 sampai 3 hari," ungkapnya.

Baca juga: Tak Perlu Panik, Antraks Tak Menular dari Manusia ke Manusia

Selain gejala di atas, terdapat gejala kronis, yakni terdapat luka lokal di lidah, penyakit berakhir 10-36 jam, atau berangsur sembuh bila infeksinya kronis yang ringan.

"Sedangkan gejala pada kulit, hewan yang terinfeksi akan mengalami pembengkakan pada beberapa bagian tubuh pada sapi dan kuda," jelasnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat yang akan membeli hewan kurban, memperhatikan tanda kalung sehat.

"Yang dipakainya kalung sehat berarti yang sehat dan memenuhi syarat," tutupnya.

Kompas TV Jelang Hari Raya Idul Adha, penjual hewan kurban mulai marak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com