Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kali Gempa Lombok Terjadi di Zona Sesar Naik yang Sama...

Kompas.com - 07/08/2018, 06:50 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kasbani menyebut gempa yang mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (5/8/2018) kemarin memiliki kaitan yang sama dengan gempa yang terjadi pada tanggal 29 juli 2018 lalu, yakni berada di satu zonasi yang sama.

Menurutnya gempa bumi ini berdampak cukup luas, selain memakan korban jiwa, juga merusakan bangunan disekitarnya.

Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, posisi, kedalaman dan mekanisme serta dampaknya, Kasbani menilai dua gempa tersebut berasal dari zona sesar yang sama, dan diakibatkan oleh sesar atau patahan aktif jenis sesar naik pada zona sesar busur belakang flores (Flores Back Arc).

"Untuk (gempa) tanggal 29 Juli 2018 kaitannya adalah sama dengan gempa yang terjadi kemarin malam, sama berada di zona sesar naik di belakang busur vulkanik," jelas Kasbani saat konferensi pers di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/8/2018).

Baca juga: Senin Malam, Gempa Kembali Mengguncang Lombok

Perlu diketahui berdasarkan informasi BMKG, gempa bumi tektonik yang terjadi pada tanggal 29 juli 2018 sekira pukul 05.47 Wib di Pulau Lombok, Provinsi NTB terletak di darat pada koordinat 116,5 derajat BT dan 8,4 derajat LS. 

Gempa tersebut berjarak sekitar 47 km timur laut kota Mataram, dengan kedalaman 24 km dan magnitudo mencapai 6,4. Gempa ini tidak menimbulkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.

Sementara gempa bumi besar kembali terjadi Minggu, 5 Agustus 2018 sekira pukul 18.46 Wib, dengan titik koordinat 116,48 derajat BT dan 8,39 derajat LS.

Gempa kali ini lebih besar dengan magnitudo 7,0 dan kedalaman 15 km. Gempa ini menimbulkan tsunami kecil dengan ketinggian maksimum 0,13 m dicarik dan 0,1 di Badas.

Menurutnya, kejadian gempa ini diikuti oleh serangkaian gempa susulan.

Baca juga: 8 Fakta Terbaru dari Gempa Lombok: Jumlah Korban hingga 199 Gempa Susulan

 

Meski begitu, berdasarkan peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi NTB yang diterbitkan Badan Geologi, Lombok Utara dan Timur berada dalam kawasan rawan bencana gempa bumi menengah yang berpotensi mempunyai intensitas guncangan VII -VIII MMI.

Bahkan berdasarkan hasil survey Tim Tanggap Darurat Gempa bumi yang dikirim sejak tanggal 29Juli lalu, dampak gempa di kedua kawasan pada kisaran VII-VIII MMI.

Diberitakan sebelumnya, akibat gempa yang mengguncang wilayah Lombok, NTB, Minggu (5/8/2018), ratusan bangunan mengalami kerusakan. 

Berdasarkan data terkini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (6/8/2018) ini sebanyak 98 orang meninggal dunia.

Baca juga: Pusat Gempa Lombok Berlokasi di Lereng Gunung Rinjani

Kompas TV Apalagi, listrik terputus dan mereka harus tidur di jalan karena khawatir gempa susulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com