Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nur Wijaya Didaulat sebagai Mahasiswa Termuda UGM dengan Usia 15 Tahun

Kompas.com - 06/08/2018, 14:41 WIB
Wijaya Kusuma,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Nur Wijaya Kusuma didaulat menjadi mahasiswa termuda Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun ini.

Mahasiswa asal Surakarta, Jawa Tengah, ini lahir pada 18 Mei 2003, sehingga sekarang berusia 15 tahun, 3 bulan, 6 hari.

Nur Wijaya Kusuma diterima di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Saya masuk UGM melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)," ujar Nur Wijaya Kusuma di Graha Sabha Pramana UGM, Senin (6/8/2018).

Nur Wijaya Kusuma mengawali pendidikannya dengan masuk di Paud Ciptananda, Surakarta. Setelah itu ia melanjutkan ke Sekolah Dasar (SD) Negeri 16 Surakarta.

Lulus dari SD, mahasiswa yang hobi bermain game ini masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Surakarta. Wijaya melanjutkan studinya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Surakarta.

Baca juga: 2 Dosen UGM yang Diduga Berafiliasi Organisasi Terlarang Akan Dinonaktifkan

Selama menempuh pendidikan dasar, menengah hingga atas, mahasiswa yang mengenakan kacamata ini mengikuti program percepatan. Ia menjalani pendidikan SD selama 5 tahun, SMP 2 tahun dan SMA 2 tahun.

"Waktu di Paud ada guru yang bercerita kalau bisa lulus muda atau cepat itu enak, dikejar-kejar di awal, selanjutnya lebih santai. Ya, saya terus termotivasi untuk bisa cepat lulus dengan ikut akselerasi," tegasnya.

Diakuinya, awalnya setelah lulus SMA ia bingung menentukan pilihan masuk ke universitas. Namun, ayahnya, Sapta Kusuma Brata menyarankan agar Nur Wijaya Kusuma kuliah di UGM.

"Bapak menyarankan UGM agar mengikuti Bapak dulu. Kan dulu Bapak kuliah di UGM, jurusan teknik nuklir," tandasnya.

Meski masuk UGM disarankan oleh ayahnya, namun untuk jurusan yang diambilnya merupakan pilihan sendiri. Nur Wijaya memilih teknik elektro karena listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan.

"Zaman sekarang apa-apa butuh listrik, jadi cari kerja besoknya lebih gampang," katanya.

Menurutnya, tidak ada resep khusus menjadi mahasiswa termuda. Namun demikian, berada di kelas akselerasi juga bukan hal yang mudah. Sebab ia harus mempertahankan nilainya.

Kunci tetap berada di kelas akselerasi adalah rajin belajar, tidak mudah menyerah dan harus pandai membagi waktu.

"Kalau waktunya belajar ya fokus belajar, kalau hari libur ya santai, main. Yang terpenting lagi adalah restu dan dukungan dari orangtua," tandasnya.

Anak tunggal pasangan Sapta Kusuma Brata dan Uswatun Hasanah yang sama-sama berprofesi sebagai guru ini mengaku tidak menyangka menjadi mahasiswa termuda UGM.

Ia mengetahui hal itu saat namanya disebutkan di upacara penerimaan mahasiswa baru UGM 2018 di lapangan Graha Sabha Pramana (GSP).

Baca juga: Mahasiswa UGM Tewas Dibacok usai Bagikan Makanan Sahur ke Masyarakat

Mahasiswa yang berdomisili di Jalan Padjajaran Timur II No 24 Sumber, Surakarta, ini ingin segera lulus jenjang S1 dengan cepat. Setelah lulus, ia ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

"Konsentrasi dulu lulus kuliah dengan cepat, insya Allah 3 tahun. Kalau cita-cita bidang pekerjaan belum terpikir. Tapi orangtua menyarankan setelah lulus, lanjut kuliah lagi agar tidak terlalu muda waktu masuk jenjang bekerja," katanya.

Kompas TV Identitas pelaku pembacokan belum diketahui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com