Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Lombok, Pertemuan Internasional Bahas Terorisme Pun Batal Digelar...

Kompas.com - 06/08/2018, 12:52 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Acara pertemuan Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security dan Sub Regional Meeting On Counter Terrorisme (SRM ON CT) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya ditunda setelah gempa melanda Lombok, Minggu (5/8/2018).

Acara tersebut ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan. Pemerintah pun sudah mempersilahkan para delegasi dari negera peserta SRM On CT untuk pulang ke negara masing-masing.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Politik dan Hukum, Wiranto, Senin (6/8/2018).

"Dan karena adanya gempa bumi yang terjadi, kami putuskan untuk menunda pertemuan Sub Regional yang membahas mengenai masalah terorisme dan mempersilahkan semua tamu untuk kembali ke negara masing-masing," kata Wiranto.

Wiranto menambahkan, semua delegasi dalam kondisi selamat saat terjadi gempa pada hari Minggu kemarin (5/8/2018). Saat gempa terjadi, para delegasi sedang menggelar acara makan malam bersama di Hotel Astoria, Lombok.

"Semua tamu delegasi yang akan mengikuti pertemuan selamat," kata dia seperti dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (5/8/2018).

Baca Juga: Lagi Makan Malam, Para Menteri Berhamburan Saat Gempa Guncang Lombok

Sementara itu, menurut Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, acara Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security dan Sub Regional Meeting On Counter Terrorisme (SRM ON CT), sebenarnya diagendakan dimulai hari ini, Senin (6/8/2018).

Pertemuan yang akan membahas ancaman terorisme dan penanggulangannya itu diikuti oleh sejumlah delegasi dari beberapa negara,, antara lain Indonesia, Australia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Indonesia diwakili oleh Menko Polhukam Jenderal (Purn) Wiranto, Kepala Badan Nasional Penangggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Polisi Suhardi Alius, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Mayjen TNI Djoko Setiadi dan Kepala Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin.

Seperti diketahui, saat gempa terjadi Laoly dan sejumlah delegasi peserta SRM On CT sedang menggelar makan malam. Gempa 7 skala richter pun membuat para menterti dan peserta lari tunggang langgang. 

Baca Juga: Menteri Yasonna: Menakutkan, Gempanya Sangat Keras, Semua Terpelanting...

Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari Minggu (5/8/2018) telah terjadi gempa magnitudo 7 di Lombok pada pukul 19.46 Wita.

Update terakhir BNPB menyatakan sebanyak 91 korban meninggal dunia, sementara ratusan bangunan di Lombok rusak. Kerusakan akibat gempa dan jatuhnya korban jiwa juga terjadi di Bali.

Kompas TV Kadiv Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin Muh. Hadi mengatakan PMI akan fokus untuk melakukan evakuasi korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com