Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-gempa Lombok, Gubernur Bali Imbau Warga Tetap Tenang

Kompas.com - 06/08/2018, 11:57 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Nali I Made Mangku Pastika menghimbau warga Bali tetap tenang menyusul terjadinya gempa magnitudo 7 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (5/8/2018).

Getaran gempa ini menimbulkan kerusakan bangunan dan korban jiwa di Bali. Banyak warga masih trauma dan was-was terjadi gempa susulan sehingga enggan masuk ke rumah. 

"Klasik ya, kami menghimbau warga tetap tenang. Kalau terjadi lagi terutama yang di dekat pantai perlu melihat apakah ada potensi tsunami atau tidak karena kita ini kan pulau yang dikelilingi lautan," kata Mangku Pastika di Denpasar, Senin (6/8/2018).

Menurutnya wilayah terdampak di Bali dominan terjadi di sepanjang pesisir timur. Mulai dari Denpasar, Klungkung, Gianyar hingga Karangasem.

"Paling tinggi (terdampak kerusakan) Karangasem, sekarang masih terus dilakukan pendataan," kata Mangku Pastika.

Baca juga: Takut Gempa Susulan, Pasien RS Sanglah Bali Pilih Dirawat di Tenda BPBD

Seperti diketahui, sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi bermagnitudo 7 pada Minggu (5/8/2018) pukul 19.46 Wita berpusat di lereng Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi utama (main shock) dari rangkaian gempa terdahulu. Artinya, gempa dengan magnitudo 6,4 pada 29 Juli lalu merupakan gempa awalan (fore shock).

Pusat gempa terletak pada 8.3 lintang selatan, 116.48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.

Gempa bumi tersebut awalnya berpotensi tsunami. Namun BMKG menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi telah berakhir pada Minggu pukul 21.25 Wita.

Update terakhir BNPB, jumlah korban meninggal akibat gempa Lombok ini mencapai 91 jiwa.

Kompas TV Gempa bumi ini adalah main shock dari rangkaian gempa bumi selama sepekan di Lombok.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com