Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Gempa Susulan, Pasien RS Sanglah Bali Pilih Dirawat di Tenda BPBD

Kompas.com - 06/08/2018, 07:10 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali membangun bangun dua buah tenda di Rumah Sakit (RS) Sanglah Denpasar pada Minggu (5/8/2018) malam.

Hal ini dilakukan menyusul getaran gempa yang sempat mengguncang pulau. Walau berpusat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), gempa yang terjadi Minggu (5/8/2018) malam terasa hingga ke Pulau Bali.

Petugas BPBD Bali I Komang Kusuma Edi mengatakan pembangunan tenda di RS Sanglah untuk menampung pasien. Pasalnya Sejumlah pasien memilih tidak mau kembali ke ruangan dan bertahan di luar karena takut.

"Pasien rumah sakit Sanglah takut kembali ke ruangan lagi," kata Komang Edi.

Pihak rumah sakit kemudian meminta bantuan BPBD. Dua tenda yang dibangun masing-masing berkapasitas 20 orang.

Baca juga: 1 Warga Bali Dilaporkan Meninggal Akibat Gempa Lombok

 

Komang Edi menyebutkan bahwa pasien yang ketakutan bukanlah korban gempa, namun pasien biasa yang telah menjalani perawatan sebelum terjadinya gempa.

"Itu pasien biasa bukan korban gempa," kata Komang Edi.

 

Seperti diketahui, sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi bermagnitudo 7 pada Minggu (5/8/2018) pukul 19.46 Wita berpusat di lereng Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi utama (main shock) dari rangkaian gempa terdahulu. Artinya, gempa dengan magnitudo 6,4 pada 29 Juli lalu merupakan gempa awalan (fore shock).

Pusat gempa terletak pada 8.3 lintang selatan, 116.48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.

Gempa bumi tersebut awalnya berpotensi tsunami. Namun BMKG menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi telah berakhir pada Minggu pukul 21.25 Wita.

Kompas TV Bantuan berupa dana pergantian bangunan, santunan kepada korban dan kebutuhan hidup korban gempa.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com