Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Lombok, 20 Warga Karangasem Bali Alami Cedera

Kompas.com - 06/08/2018, 05:43 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem mencatat sebanyak 20 warga Karangasem, Bali, mengalami cedera dan luka-luka akibat gempa magnitudo 7 di Lombok pada Minggu (5/8/2018). 

Kepala BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa saat dihubungi Kompas.com pada Minggu malam mengatakan, getaran gempa Lombok di NTB sampai ke Bali. Dari 20 korban cedera, semuanya dibawa ke rumah sakit. 

Sebanyak 3 korban mengalami patah tulang, 1 orang cedera tulang belakang, 1 orang mengalami luka di kepala dan sisanya mengalami luka lecet ringan. 

 "Satu orang dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah, sedangkan yang 15 luka lecet sudah bisa dipulangkan ke rumah masing-masing," kata Arimbawa.

Menurutnya selain korban luka, sejumlah bangunan di Karangasem juga mengalami kerusakan seperti rumah warga, sekolah maupun tempat ibadah.

Baca juga: Ini Bangunan di Bali yang Terdampak Gempa Lombok

 

Namun karena kendala hujan pihaknya akan melanjutkan pendataan pada Senin (6/8/2018) siang.

BPBD sendiri menghimbau agar masyarakat tidak panik dengan tetap mengikuti himbauan dari petugas di di lapangan.

BPBD juga akan mengkaji kondisi sejumlah bangunan khususnya rumah sakit Karangasem apakah masih dalam kondisi baik.

BPBD juga menyiapkan tenda cadangan di halaman rumah sakit Karangasem karena masih ada pasien dan penunggu yang memilih bertahan di luar ruangan.

"Kami menghimbau warga tetap tenang dan tetap mengikuti petunjuk petugas di lapangan," pungkas Arimbawa. 

Pusat gempa di lereng Rinjani

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi bermagnitudo 7 pada Minggu (5/8/2018) berpusat di lereng Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi utama (main shock) dari rangkaian gempa terdahulu. Artinya, gempa dengan magnitudo 6,4 pada 29 Juli lalu merupakan gempa awalan (fore shock).

Sebelumnya, BMKG menyatakan gempa Lombok memunculkan potensi tsunami terjadi di pantai Lombok Barat bagian utara dengan status waspada dan pantai Lombok Timur bagian Utara dengan status Waspada. Namun status ini dicabut dua jam setelah gempa. 

Seperti diketahui, guncangan sangat keras dirasakan di Kota Mataram. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Masyarakat berlalu lalang di jalan dengn kondisi gelap karena listrik padam.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), intensitas gempa di Kota Mataram VII MMI, Karangasem VI MMI, Ubud V MMI, Denpasar IV MMI, Kuta IV MMI, Tabanan V MMI, Singaraja III MMI, Negara IV MMI, Banyuwangi III MMI, Jember III MMI, dan Malang II MMI.

Kompas TV Gempa bumi ini adalah main shock dari rangkaian gempa bumi selama sepekan di Lombok.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com