BENGKULU, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Samsul Widodo menjelaskan, dana desa pada tahun 2019 diharapkan naik menjadi Rp 85 triliun.
Dengan demikian, jika angka ini naik, maka per desa akan mendapat Rp 1,2 miliar hingga Rp 1,3 miliar per tahun.
Ia mengingatkan dana yang cukup besar tersebut harus harus dikelola sesuai dengan administrasi pengelolaan hingga tidak menjadi masalah di kemudian hari.
“Meningkatkan kualitas pemanfaatan dana desa, harapan kita dengan pelatihan-pelatihan yang intensif, saat ini kami juga bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk melatih kepala desa,” jelas Samsul Widodo di Bengkulu, Sabtu (4/8/2018).
Mewakili Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, Samsul Widodo menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan kajian-kajian guna mempercepat pembangunan desa di samping dengan adanya kerja sama antara pemerintah pusat, kementerian lembaga lain, termasuk dengan pemerintah provinsi dan kabupaten.
Baca juga: Menteri Klaim Dana Desa Turunkan Kemiskinan hingga 1,8 Juta Orang
Potensi ternak
Samsul mengatakan, Provinsi Bengkulu dengan wilayah yang masih luas memiliki potensi ternak yang besar untuk dikembangkan.
“Harapannya kita bisa mengembangkan ternak karena sebenarnya potensinya cukup besar lahannya cukup besar untuk peternakan dan pakannya juga ada,” jelas Samsul.
Asisten III Setda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto pada kesempatan ini mengharapkan, Kementerian Desa dapat membantu meningkatkan kapasitas petani, baik dalam proses produksi maupun pemasaran.
Selama ini, pemasaran produk seperti kopi masih melewati Lampung dan Sumatera Selatan, belum memanfaatkan Pelabuhan Pulau Baai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.