Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Gempa Lombok Mulai Diserang Diare

Kompas.com - 04/08/2018, 23:52 WIB
Karnia Septia,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Pengungsi korban gempa Lombok mulai diserang penyakit diare. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, warga mulai diserang penyakit sejak hari kedua tinggal di pengungsian.

Kepala BPBD NTB M Rum menyebutkan, pada hari kedua sebanyak tujuh orang mengalami penyakit diare, hari keempat sembilan orang dan hari kelima pascagempa sebanyak 12 orang.

Total korban yang mengalami diare mencapai 28 orang. Mereka telah mendapat perawatan tim medis yang disiagakan di setiap posko kesehatan.

"Di setiap posko tersedia tenaga medis dengan satu orang dokter, dua perawat dan tiga orang bidan," tutur Rum dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/8/2018).

Baca juga: Lombok Masih Terus Diguncang Gempa Susulan

Penyakit diare dialami pengungsi disebabkan karena tidak cuci tangan akibat kurangnya air bersih di lokasi pengungsian.

Selain itu, banyaknya sampah yang berserakan di sekitar pengungsian juga menjadi salah satu penyebab. Untuk mengatasi masalah itu, 50 tandon air sudah dikirim ke daerah terdampak, juga MCK portabel. Bak sampah juga akan ditempatkan di setiap posko pengungsian.

Secara keseluruhan, jumlah kunjungan pasien ke posko kesehatan mencapai 1.106 orang korban gempa.

Baca juga: Semoga Korban Gempa Lombok Cepat Pulih...

Pasien terbanyak adalah korban luka-luka sebanyak 442 orang, tensi tinggi 146 orang, sementara sisanya terkena penyakit maag, sakit sendi, ISPA, badan panas dan diare.

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi tektonik magnitudo 6,4 mengguncang Lombok, Minggu (29/7/2018). Akibat gempa tersebut 17 orang meninggal dunia, 5.448 rumah rusak, 10.062 jiwa mengungsi, total 47.361 jiwa terdampak gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com