Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor

Kompas.com - 04/08/2018, 06:15 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

AMBON, KOMPAS.com - Dua orang penambang emas ilegal tewas tertimbun longsor di lokasi pertambangan tanpa ijin (PETI) Gunung Botak, Kecamatan Wamsait, Kabupaten Pulau Buru.  Sedangkan dua orang lainnya menderita luka-luka.

Kapolres Pulau Buru, AKBP Adiyta B Satrio membenarkan dua penambang asal luar daerah tersebut tewas tertimbun material longsoran tambang pada Kamis (2/8/2018) sekitar pukul 22.00 WIT, sedangkan dua lainnya menderita luka-luka.

"Saat kejadian empat orang penambang tersebut sedang melakukan aktivitas penambangan emas pada lokasi tambang ilegal milik Lis Towely alias Mama Seram," terangnya, Jumat, (3/8/2018), seperti dikutip Antara.

Penambang yang tewas, yakni Ner (30) asal Jawa Barat dan dan Luther Lehalima (43) asal Silale. Sedangkan korban luka, yakni Bani (41) dan Aji (42), keduanya asal Jawa Barat.

Menurut Kapolres, peristiwa naas tersebut terjadi saat penambang mulai memasuki lobang galian atau paritan tambang setelah dompeng (alat pengisap pasir) telah dimatikan pukul 21.45 WIT.

Saat mesin dimatikan biasanya penambang masuk ke lokasi paritan untuk mulai melakukan aktivitas penambangan emas secara ilegal.

"Saat itulah terjadi longsoran dinding tebing atau puritan dan menimpa empat orang penambang yang sedang berada di lokasi penambangan ilegal tersebut," jelasnya.

Para penambang lainnya, kemudian melakukan penggalian untuk mengeluarkan rekannya yang tertimbun material tambang.

Kapolres menambahkan, jenasah kedua korban meninggal baru dievakuasi dari lokasi kejadian melalui jalur lokpon menuju Desa Debowae sekitar pukul 01.30 WIT, kemudian dikembalikan ke desa asalnya masing-masing.

Dia mengakui, lokasi penambangan ilegal tersebut sudah banyak memakan korban jiwa karena tertimbun longsoran material tambang.

Meski demikian, para penambang ilegal dari luar daerah terus berdatangan untuk melakukan aktivitas secara ilegal.

Aktivitas penambangan emas ilegal di lokasi Gunung Botak mulai ramai sejak ditemukan oleh salah seorang transmigran secara tidak sengaja pada tahun 2011.

Pemerintah provinsi Maluku dan Pemkab Pulau Buru dengan dibantu TNI dan Polri telah puluhan kali berusaha menutup lokasi tambang emas ilegal tersebut termasuk menurunkan secara paksa para penambang yang datang dari berbagai daerah.

Namun, aktivitas secara ilegal tersebut masih terus berlangsung. Bahkan, aktivitas penambangan saat ini dilakukan menggunakan potasium dan sianida dan dikhawatirkan menimbulkan pencemaran lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com