Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Serda Poppy, Penerjun Wanita Pemberani yang Curi Perhatian Warga...

Kompas.com - 03/08/2018, 20:36 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Serda PDK/W Poppy Tri Anggraini, merupakan wanita pemberani dari BKO Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang menghebohkan warga Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri).

Wanita kelahiran 17 Agustus 1996 ini spontan menjadi rebutan dan langsung dikerumuni para warga yang tengah menyaksikan meriahnya pesta kirab kota yang dilakukan TNI AL di Lapangan Merdeka, Jumat (4/8/2018) siang tadi.

Para warga dimuali dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa kaget setelah melihat satu diantara 16 penerjun dari Kopaska ternyata seorang wanita muda.

Wanita kelahiran Medan dan baru lebih kurang dua tahun bergabung di TNI AL ini mendarat dengan sempurna di Lapangan Merdeka Dabo Singkep, Lingga.

Pada dasarnya menemui anak bungsu dari tiga bersaudara ini tidak begitu sulit, hanya saja saat itu Poppi, begitu panggilan akrabnya, terlihat sangat sibuk melayani permintaan para warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang ingin mengabadikan momen penting itu melalui foto bersama dirinya.

Serda PDK/W Poppy Tri Anggraini, salah satu wanita pemberani dari BKO Komando Pasukan Katak (Kopaska) usai beraksi terjun dari ketinggian di atas 10.000 kaki, Jumat (3/8/2018).  Dua tahun bergabung di TNI AL, Poppi sudah melakukan penerjunan selama 120 kali. KOMPAS.COM/ HADI MAULANA Serda PDK/W Poppy Tri Anggraini, salah satu wanita pemberani dari BKO Komando Pasukan Katak (Kopaska) usai beraksi terjun dari ketinggian di atas 10.000 kaki, Jumat (3/8/2018). Dua tahun bergabung di TNI AL, Poppi sudah melakukan penerjunan selama 120 kali.
Ditemui Kompas.com usai merapikan parasut miliknya di halaman merdeka Dabo Singkep, dengan ramah Poppi masih meladeni pertanyaan yang diajukan.

Wanita berpangkat serda ini mengaku awalnya memang berat untuk menjadi penerjun di pasukan khusus, bahkan dirinya juga tidak mendapatkan persetujuan dari keluarganya untuk menjadi penerjun.

Namun berkat keseriusan dan keingin untuk belajar, akhirnya saat tes penerjunan pertama kali, dirinya berhasil mendarat dengan sempurna.

"Awalnya saya takut mas, namun setelah mendapatkan dorongan dari para senior dan masukan serta ilmu, akhirnya saya tidak mau lepas dari parasut ini," kata Poppi.

Dia juga tidak pernah merasa risih dengan sejumlah warga yang ingin berfoto bersama dirinya, karena dirinya menganggap hal itu merupakan hal yang biasa.

"Wajar saja mereka ingin berfoto, mungkin mereka baru pertama kali melihat penerjun wanita yang bagi kebanyakan orang harus memiliki rasa keberanian yang sangat tinggi " ungkap Poppi.

Baca juga: Antasena, Tank Boat Pertama di Dunia yang Dibuat di Banyuwangi

Poppi mengatakan atraksi kirab kota di Dabo Singkep, Lingga merupakan penerjunan di atas 10.000 kaki atau penerjunan HALO (High Altitude Low Opening) yang merupakan terjun dari ketinggian yang tinggi dan buka parasut pada titik terendah.

"Ini namanya terjun pengintaian, dimana sebelum dilakukannya penyerangan, merekalah yang lebih dulu harus tiba di lokasi untuk melakukan pemetaan lokasi musuh," jelasnya.

"Penerjunan ini biasanya dilakukan malam hari, namun karena kirab jadi dilakukan siang hari," kata Poppi menambahkan.

Untuk kegiatan terjun kali ini, Poppi mengaku kecepatan angin cukup kecang dan mempengaruhi proses atraksi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com