Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Hektar Lahan Pertanian di Bantul Terendam Air Pasang

Kompas.com - 03/08/2018, 19:32 WIB
Markus Yuwono,
Reni Susanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan hektar lahan pertanian di Dusun Baros dan Dusun Muneng, Tirtoharjo, Kretek, Bantul, Yogyakarta, terendam air pasang. Lahan yang ditanami bawang dan palawija itu terancam gagal panen.

"Toral ada sekitar 25 hektar lahan yang terendam. Jika tidak segera surut kemungkinan gagal panen," ujar Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul, Pulung Hariyadi, saat dihubungi wartawan, Jumat (3/8/2018).

Lahan tersebut terendam luapan aliran Sungai Opak dan Winongo yang tidak bisa masuk ke laut akibat muara tersumbat oleh pasir.

Pihaknya sudah berupaya mengalirkan air pasang yang tersumbat di muara Sungai Opak tersebut. Caranya dengan medatangkan dua backhoe untuk membuat sodetan, sehingga air pasang mengalir ke laut selatan.

Baca juga: 10 Hektar Padang Rumput di Gililawa Darat Pulau Komodo Terbakar

Menurut dia, fenomena seperti ini sudah biasa terjadi di kawasan pantai selatan Bantul. Namun tahun ini lebih cepat dibanding biasanya.

"Biasanya gelombang tinggi terjadi di bulan September, waktu musim panen selesai. Tapi tahun ini gelombangnya datang lebih cepat. Kalau untuk kerugian belum kita hitung namun dengan bedah muara atau suangan bisa diminimalisir kerugian yang diderita petani," ucapnya.

Salah seorang petani bawang merah, Lawan menjelaskan, fenomena air menggenangi lahan pertanian tahun ini lebih parah dibanding tahun sebelumnya.

"Sebenarnya saya sudah mencoba mencegah air agar tidak merendam bawang merah, caranya dengan menyedot air memakai pompa, tapi ya enggak tahu efektif apa enggak," ungkapnya.

Dia berharap, pemerintah segera membantu mengatasi fenomena ini, sehingga tanaman bawang merah miliknya bisa terselamatkan.

"Semoga ada solusi, sehingga genangan tidak lama," imbuhnya.

Baca juga: Pesan WA Terakhir Sopir Taksi Online: Ini TKP-nya, Gw Kejebak Bro...

Fenomena air pasang ini menjadi tontotan warga Bantul dan sekitarnya yang kebetulan melintasi Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Bantul.

Salah seorang warga, Susilo, mengaku kaget dengan hamparan ladang yang berubah menjadi genangan air.

"Kasihan petani yang sudah menanam kalau seperti ini," ucapnya.

Warga Poncosari, Srandakan, Bantul, Triani mengaku mendengar informasi genangan ini dari media sosial. "Sudah mengetahui genangan terus ke sini," tutupnya.

Kompas TV Akibat penutupan pelabuhan banyak penumpang yang akan menyebrang ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi terlantar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com