SOLO, KOMPAS.com - Pada 1 Agustus 2018, Light Rail Transit (LRT) Palembang dibuka untuk umum. LRT sempat mogok selama 45 menit ketika menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II saat hujan deras mengguyur.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Light Rail Transit (LRT) Palembang, Suranto, segera mengklarifikasi hal tersebut.
"Enggak ada masalah cuma pintu saja, sekarang sudah beroperasi seperti semula,” kata Suranto, Kamis (2/8/2018).
LRT Palembang memang tengah menjadi sorotan, apalagi sebentar lagi Kota Palembang akan menjadi salah satu tuan rumah ajang Asian Games, selain Jakarta.
Presiden Joko Widodo juga telah menegaskan, LRT Palembang menjadi proyek percontohan bagi kota-kota besar lainnya.
Berikut sejumlah fakta seputar LRT di Palembang:
1. Karya anak bangsa
Presiden Joko Widodo bersama istrinya, Iriana, menjajal LRT Palembang, pada hari Jumat (13/7/2018) lalu. Sejumlah pejabat juga turut mendampingi Jokowi menaiki LRT dari Stasiun Bumi Sriwijaya hingga Stasiun Jakabaring.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan, 95 persen pengerjaan LRT Palembang dilakukan oleh anak bangsa, dari gerbong kereta hingga bahan bakunya.
"Hanya mesin saja dari Jerman, ke depan kita bikin sendiri hasil karya bangsa kita sendiri," kata Jokowi saat itu.
Menurut Jokowi, LRT Palembang akan menjadi yang pertama di Indonesia dan menjadi proyek percontohan bagi rencana pembangunan LRT di kota besar lainnya di Indonesia.
Baca juga: Jajal LRT Palembang, Jokowi Sebut Lebih dari Eropa
2. Sempat mogok, kenapa?
Pada hari pertama dibuka untuk umum, LRT Palembang sempat mogok. Saat itu, hujan deras tengah mengguyur.
Laju LRT menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II tiba-tiba berhenti, tepat 2 km sebelum sampai bandara. Hal itu membuat kecewa sejumlah warga yang tengah antusias mencobanya.
PT INKA selaku pembuat LRT Palembang menjelaskan, ada kesalahan teknis yang terjadi. Sensor pintu di kereta terbaca dalam posisi open sehingga secara otomatis kereta berhenti.