Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Nasib Korban Kawin Kontrak di China Temui Titik Terang

Kompas.com - 03/08/2018, 13:56 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya sudah menemukan titik terang terkait penyelesaian kasus korban kawin kontrak di China.

Berdasarkan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia, Dedi menyebutkan, bahwa belas perempuan korban kawin kontrak bisa dibawa pulang.

"Akhirnya ada titik terang. Korban kawin kontrak bisa pulang," kata Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (3/8/2018).

Mantan bupati Purwakarta ini pun mengirimkan percakapannya melalui aplikasi WhatsApp dengan staf KBRI di China bernama Iksan Firdaus. Disebutkan bahwa suami warga China kerap meminta istrinya asal Indonesia mengembalikan biaya kawin kontrak. Namun permintaan itu tidak pernah dipenuhi.

"Memang selalu demikian (uang) yang dimintakan oleh pihak suami dan selama ini tidak ada yang pernah bayar permintaan pihak suami tersebut. Tetap WNI bisa pulang," demikian isi percakapan tersebut.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Korban Kawin Kontrak Dibeli Rp 400 Juta oleh Warga Tiongkok

Saat ini, berdasarkan informasi dari Kedubes RI di China, polisi setempat sedang melakukan investigasi terhadap 11 WNI korban kawin kontrak.

"Mereka sedang selesaikan hasil investigasinya dan laporannya akan segera disampaikan ke KBRI," kata staf KBRI kepada Dedi Mulyadi dikutip Kompas.com.

Sebelumnya, polisi membongkar praktik tindak pidana perdangan orang (TPPO) dengan menangkap seorang pria asal China yang diketahui berinisial GSC alias AKI, bersama kedua rekrutannya, yakni TDD alias V alias C dan seorang pria berinisial YH alias A yang merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Baca juga: Belasan Wanita Dikawin Kontrak di China untuk Jadi Budak Seks

Ketiganya ditangkap karena tega menjual belasan perempuan Indonesia ke negeri tirai bambu untuk dijadikan budak seks dan pekerja paksa.

Kompas TV Menurut tetangga, tersangka AW juga memiliki beberapa usaha di pulau Jawa.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com