Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diutus Jokowi, Ngabalin Bawa Surat Spesial untuk Syahrul Yasin Limpo

Kompas.com - 03/08/2018, 13:12 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com — Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP)Ali Mochtar Ngabalin datang ke Makassar pada Rabu (1/8/2018).

Dia diutus Kantor Kepresidenan Republik Indonesia untuk memberikan langsung surat penugasan kepada Syahrul Yasin Limpo.

"Jadi saya datang ke Makassar ini atas nama Kepala Staf Kantor Kepresidenan Republik Indonesia, Panglima TNI Jendral (Purn) Moeldeko," kata Ali.

"(Surat) untuk Doktor Haji Syahrul Yasin Limpo, mantan Gubernur Sulsel, tugas penting ini saya datang," lanjutnya.

Baca juga: Klarifikasi Kabar Mahasiswi IPB Dicabut Beasiswanya karena Pindah Agama

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) ketika ditemui di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu malam (10/1/2018). KOMPAS.com/ MOH NADLIR Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) ketika ditemui di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu malam (10/1/2018).
Dia membawa surat spesial berwarna putih yang masih tersegel rapat dengan tulisan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia berwarna hitam dengan gambar Istana Presiden berwarna emas.

Ngabalin menuturkan bahwa negara membutuhkan orang-orang pintar, memiliki kemampuan intelektual, dan pengetahuan seperti Syahrul.

"Presiden Jokowi membutuhkan orang-orang yang punya pengalaman dan network karena itu saya datang ke Makassar membawa surat khusus dari Staf Kepresidenan RI," ujarnya.

Baca juga: Cerita Lengkap Ibu Lurah Pura-pura Mati agar Selamat dari Upaya Pembunuhan

Dia mengaku tak tahu persis isinya, namun Ngabalin mengatakan bahwa Syahrul dinilai tepat untuk mendukung kerja-kerja presiden yang besar dan berat, khususnya di Kantor Staf Kepresidenan.

"Saya hanya bawa karena rahasia negara saya harus serahkan pada beliau, nanti kita lihat," kata dia.

Mengenai tawaran untuk Syahrul menjadi tenaga ahli, Ngabalin hanya menjawab secara diplomatis.

Sementara itu, mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengakui bahwa dia diminta untuk membantu Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) RI melalui surat yang diantarkan langsung oleh Ngabalin.

"Suratnya belum saya buka, tapi secara umum saya diminta untuk membantu Kepala Staf Kepresidenan," kata Syahrul saat ditemui di Makassar, Kamis (2/8/2018).

Baca juga: Pesan WA Terakhir Sopir Taksi Online: Ini TKP-nya, Gw Kejebak Bro...

Syahrul mengaku belum tahu pasti apakah dia diminta membantu secara struktural atau fungsional dalam organisasi tersebut.

Oleh karena itu, dia juga belum memutuskan menerima atau menolak permintaan tersebut. Apalagi, dia masih menjabat sebagai Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Hubungan Antar Daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com