BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Berkah Asian Games 2018, Toni Dapat Pesanan 1.000 Kopiah dari Menpora

Kompas.com - 03/08/2018, 09:49 WIB
Hamzah Arfah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com – Berkah Asian Games 2018 yang bakal dilaksanakan di Jakarta dan Palembang pada tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018 mendatang, juga dirasakan oleh pengusaha songkok di Gresik, Jawa Timur.

Adalah Ahmad Fatoni (38), pengusaha kopiah yang beralamat di Jalan KH Abdul Karim Gang 14, Kelurahan Trate, Gresik. Ia mengaku mendapatkan order dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang dipimpin Imam Nahrawi untuk membuat 1.000 songkok bertemakan Asian Games 2018.

“Kemarin ketemu sama Cak Imam (Menpora) saat sahur bareng di Masjid Al Akbar, Surabaya, bersama dengan para alumni IAIN Surabaya. Kebetulan Cak Imam salah satu senior di IAIN Surabaya, akhirnya mengobrol dan mendapat pesanan 1.000 kopiah untuk Asian Games ini,” ujar Toni, sapaan akrab Ahmad Fatoni, Kamis (2/8/2018).

Untuk menyelesaikan pesanan tersebut, Toni yang dibantu oleh empat pekerja mulai mengerjakan kopiah bertema Asian Games 2018. Yakni, songkok yang di salah satu ujungnya terdapat logo Asian Games ke-18 dengan motto "energy of Asia".

“Sebanyak 500 kopiah sudah kami selesaikan dan sudah dikirim ke Jakarta. Kini kami sedang berusaha menyelesaikan sisanya, karena semua ini harus selesai sampai tanggal 10 Agustus, sebelum Asian Games dimulai tanggal 18 Agustus,” jelasnya.

Baca juga: Kirab Obor Asian Games Lewati Tempat Bersejarah Bukittinggi

Meski demikian, Toni optimistis akan bisa memenuhi jumlah semua pesanan yang diberikan sebelum tenggat waktu. Sebab, selain sudah berpengalaman, ia dan para pekerjanya dalam beberapa hari ini juga kerap bekerja lembur.

“Untuk bisa menyelesaikan order, selama ini kami juga kerap lembur hingga malam. Sebenarnya waktu pengerjaan itu relatif sama dengan kopiah pada umumnya, dari bahan beludru juga, hanya bedanya itu pada logo Asian Games. Selain kami harus menggambarnya dengan cat minyak, juga butuh waktu untuk proses pengeringan. Tapi insya Allah sebelum tanggal 10 Agustus semua akan bisa rampung,” kata dia.

Toni yang menggunakan label Roda Mas untuk songkok yang diproduksi mengaku, mendapat tawaran dari Kemenpora senilai Rp 65.000 untuk satu kopiah yang dibuat dengan logo Asian Games 2018 tersebut.

“Soal nantinya akan dibagikan atau digunakan dalam acara Asian Games, saya sendiri kurang paham. Sebab kemarin hanya dipesenin untuk buat seribu kopiah saja, dan itu saya sanggupi,” tutur Toni.

Usaha turun-temurun

Meski sempat menuntut ilmu di IAIN Surabaya dan sempat menjadi adik junior dari Menpora Imam Nahrawi, Ahmad Fatoni alias Toni akhirnya memutuskan untuk meneruskan usaha songkok, yang sebelumnya dirintis oleh orang tuanya.

“Saya mulai pegang sendiri usaha ini sejak 2008, meneruskan usaha orang tua. Jadi saya tinggal meneruskan saja, sambil mengembangkan dan menjajakan pada toko-toko baru yang tertarik dengan produk kopiah buatan saya,” ucap Toni.

Toni yang mengenakan bendera ACC Grup dalam setiap songkok yang diproduksi menjelaskan, ia tidak hanya menjual produknya di sekitaran Jawa Timur, Namun songkok produksinya dikatakan sudah merambah wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera, hingga Kalimantan.

“Tapi meski setiap hari kami tetap produksi, kopiah ini memang ramainya (pesanan meningkat) ya saat jelang bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Itu sudah biasa. Tapi alhamdulillah, kemarin dapat pesanan untuk Asian Games 2018. Dengan pesanan tidak saya jual bebas di pasaran, tapi hanya memproduksi sesuai orderan saja,” terangnya.

Baca juga: Ini Rute Pawai Obor Asian Games di Bandung pada 11 Agustus

Dalam menjalankan usaha pembuatan songkok, selama ini Toni dibantu oleh empat orang pekerja. Salah satunya adalah Badrus yang tak lain adalah tetangganya sendiri. Badrus sudah lima tahun bekerja sama dengan Toni dalam usaha songkok.

“Sebelumnya ikut usaha membuat tas. Baru lima tahun terakhir ini ikut sama Toni membuat kopiah. Nggak terlalu sulit, meski butuh adaptasi juga, karena saya sebelumnya kan sudah terbiasa menjahit tas,” tutur Badrus.

Kompas TV Jokowi menyatakan kawasan Thamrin kini lebih baik tanpa jembatan penyeberangan orang atau JPO.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com