Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan PT INKA Terkait Mogoknya LRT Palembang

Kompas.com - 02/08/2018, 18:24 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - PT INKA selaku pembuat kereta Light Rail Transit (LRT) Palembang, mengklarifikasi terkait mogoknya "ular besi" pertama di Indonesia tersebut.

Manager Humas PT INKA, Exiandri BP mengatakan, kendala teknis yang terjadi di LRT Palembang lantaran sensor pintu di kereta terbaca dalam posisi "open".

Akibatnya, sistem keamanan (failure safe) kereta menjadi bekerja. Sistem keamanan LRT pun, menurutnya dirancang sebagai pengamanan operasional. Karenanya ketika itu, kereta dalam keadaan mode "standby"

"Sehinga kereta tidak bisa dijalankan selama masih ada indikator dari salah satu sensor keamanan menyala," ungkapnya.

Baca juga: Diguyur Hujan, LRT Palembang Mogok

"Sebenarnya kereta ini juga dilengkapi dengan mode shortcut "Engine On" yang bisa difungsikan oleh operator apabila memang telah dipastikan semua pintu keadaan tertutup," kata Exiandri dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (2/8/2018).

Menurut dia, dari hasil investigasi tim teknis ditemukan, jika setting sensor pada pintu kereta masih terlalu sensitif.

Dari temuan tersebut, dilakukan resetting terhadap sensor rangkaian kereta, dan LRT saat ini dapat beroperasi kembali dengan lancar.

"Sebagai produk perdana, tim teknis akan terus mengawal operasional LRT Sumatera Selatan, sampai dapat beroperasi dengan perfomance maksimal baik dari sisi kenyamanan terutama dari sisi keamanan," ujarnya.

Baca juga: ?Penerbangan Ulang-alik pun Ditunda Jika Hujan Lebat, Apalagi LRT...

Dengan kejadian tersebut, pihak PT INKA meminta maaf kepada seluruh penumpang LRT Palembang, akibat ketidaknyamanan atas mogoknya si "Ular Besi.

"Untuk itu kami mohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut. LRT Sumsel merupakan produk pertama LRT di Indonesia. Baik dari infrastruktur maupun sarana," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com