Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Sedih, Lihat Pelabuhan di Yogyakarta Belum Selesai-selesai...

Kompas.com - 02/08/2018, 13:42 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Antara

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendesak pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, segera diselesaikan.

"Harus dibetulkan, diselesaikan sampai selesai dan operasional. Itu sangat penting," kata Menteri Susi dalam Rapat Kerja Pengendalian Pembangunan DIY Triwulan II-2018 di Yogyakarta, Rabu (1/8/2018).

Baca juga: Asisten Pribadi Menteri Susi yang Jadi Buah Bibir...

Susi mengatakan, untuk segera menuntaskan pembangunan pelabuhan yang sudah dimulai sejak 2004 tersebut diperlukan koordinasi antara Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Pak Sultan (Gubernur DIY) harus minta rapat koordinasi khusus Menhub, KKP, dan kami. Tentukan ini mau diapakan karena sudah saatnya kita sekarang punya pelabuhan di selatan Jawa," kata dia.

Menurut Susi, hingga saat ini operasional pelabuhan perikanan berskala besar di selatan Jawa masih kurang karena banyak yang tahap pembangunannya belum rampung.

"Sebetulnya sedih melihat pelabuhan di Yogyakarta ini belum selesai-selesai," kata dia.

Baca juga: Saat Menteri Susi Terpeleset Sebut Gubernur DIY Jadi Gubernur DKI

Padahal, lanjut Susi, keberadaan pelabuhan sangat dibutuhkan karena potensi perikanan tangkap di laut selatan Jawa cukup besar.

"Sangat besar potensi perikanannya, seperti tuna, kakap merah banyak di Samudra Hindia di Selatan Jawa," kata Susi.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY Bayu Mukti Sasongko mengatakan, Pelabuhan Tanjung Adikarto sampai sekarang belum bisa dioperasikan karena pembangunan perpanjangan breakwater atau pemecah ombaknya belum selesai.

Sementara itu, untuk keseluruhan bangunan fisik darat pelabuhan itu sudah mencapai 90 persen.

"Tanpa (perpanjangan) pemecah ombak, terjadi sedimentasi terus (di sepanjang alur pelabuhan) sehingga kapal besar tidak bisa masuk," kata dia.

Baca juga: Menteri Susi: Lalu Muhammad Zohri Selalu Mengonsumsi Ikan

Bayu mengakui, pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto pada dasarnya membutuhkan anggaran linas kementerian. Untuk pembangunan pemecah ombak dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSO) Kementerian PUPR.

Sementara itu, pembangunan fasilitas darat, seperti dermaga dan tempat pelelangan ikan (TPI), dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY.

Pembangunan pelabuhan perikanan itu terhenti karena mengalami perubahan desain, khususnya untuk pembangunan pemecah ombak.

Untuk pemecah ombak sisi sebelah timur yang telah terealisasi 220 meter akan diperpanjang menjadi 390 meter, sedangkan untuk sebelah barat, yang sebelumnya terealisasi 225 meter akan diperpanjang hingga 350 meter.

"Estimasi anggaran untuk breakwater mencapai Rp 400 miliar," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com