MAGELANG, KOMPAS.com - Awalnya Khansa Wirandra (14) sama sekali tidak menyukai mata pelajaran Matematika. Setiap kali mendapat pekerjaan rumah (PR) dari gurunya, pelajar kelas IX SMP Negeri 1 Kota Magelang itu selalu tidak bisa mengerjakan.
Bersyukur sang ayah, Dwi Agus Indratno, membimbing remaja yang akrab disapa Andra itu. Andra terus mendapat motivasi supaya bisa mengerjakan pelajaran tersebut.
Tidak disangka Andra lambat laun menyukai Matematika. Ia memberanikan diri ikut berbagai kompetisi dari tingkat sekolah, Provinsi Jawa Tengah, sampai internasional.
"Sejak kelas 3 SD saya enggak suka Matematika, kalau dapat PR enggak pernah bisa mengerjakan. Sampai akhirnya dibimbing sama Ayah, mengerjakan soal-soal sampai bisa. Mulai kelas 5 SD ikut-ikut lomba Matematika," kata Andra ditemui di sekolahnya, Rabu (1/8/2018).
Baca juga: Siswa Indonesia Raih Emas Ajang Olimpiade Kimia Dunia di Ceko
Kompetisi terakhir anak kedua dari 3 bersaudara itu berhasil menyabet medali perak pada Fourteenth International Mathematic Contest (IMC) di Singapura, Juli 2018.
Meski belum mendapatkan medali emas, tapi prestasi ini cukup membanggakan bagi Andra, dan tentu keluarga, sekolah dan bangsa Indonesia.
"Senang sekali, walaupun belum emas tapi ini jadi kebanggaan saya," ungkap Andra.
Remaja kelahiran 19 April 2004 itu menceritakan ikut kontes Matematika di Singapura itu setelah dia gagal lolos ikut Olimpiade Sains Nasional (0SN) 2018.
Kegagalannya tidak membuatnya patah arang. Ia justru melangkah lebih jauh ke kontes dunia tersebut.
Baca juga: Mahasiswa ITB Raih Emas Kompetisi Matematika Internasional 2018
Andra berujar, di IMC Singapura, ia bersaing dengan 120 peserta yang berasal dari 15 negara di seluruh dunia. Andra berhasil mengerjakan 12 dari 17 soal Matematika berupa pilihan ganda dan uraian singkat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.