SOLO, KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 6,4 mengguncang Lombok, Bali dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 29 Juli 2018 sekitar pukul 05.47 WIB. Gempa mengakibatkan 16 orang meninggal dunia, ratusan luka-luka dan ribuan rumah milik warga hancur.
Korban luka berat mencapai 223 orang, sedangkan 120 lainnya luka ringan. Sebanyak 1.345 rumah mengalami kerusakan dan membuat 2.663 orang terpaksa mengungsi.
Presiden RI Joko Widodo berjanji memberikan bantuan maksimal uang Rp 50 juta bagi warga yang rumahnya rusak terkena gempa. Pemerintah memastikan pemulihan fisik dan psikologis dari para korban gempa.
Berikut ini daftar bantuan dari pemerintah untuk para korban gempa di Lombok:
1. Bantuan tunai Rp 50 juta untuk renovasi rumah
Saat mengunjungi Desa Madyan, Sambelia, Lombok Timur, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah pusat akan memberikan bantuan uang tunai maksimal 50 juta untuk renovasi rumah yang rusak akibat gempa.
Jokowi yang didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Lombok, Tuan Guru Bajang Zainul Madji, sempat melakukan diskusi dengan masyarakat di tenda pengungsian. Saat itu, kesepakatan tercapai untuk besarnya bantuan bagi pembangunan rumah masyarakat yang rusak berat.
"Masing-masing rumah yang rusak berat akan diberikan dana sebesar Rp 50 juta. Pembangunan dan supervisi akan dibantu oleh TNI, sedangkan untuk pengawasan dilakukan oleh Gubernur, Bupati dan perangkat yang lain," ujar Jokowi.
Bantuan uang tunai renovasi rumah tersebut direncanakan akan diberikan pada pekan ini.
Baca selengkapnya: Jokowi: Rumah yang Rusak Berat Akan Diberi Bantuan Rp 50 Juta
2. Rp 15 juta untuk ahli waris korban meninggal
Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, kementerian memberikan bantuan uang tunai kepada ahli waris korban meninggal sebesar Rp 15 juta.
Selain itu, ada pula bantuan berupa tenda pengungsian, posko dan rumah sakit lapangan di tiga titik. Sebanyak 60 personel Tagana juga diterjunkan untuk membantu para korban.
"Besok pagi saya akan ke sana. Kami akan berikan bantuan kepada para ahli waris korban yang meninggal," kata Idrus setelah mengikuti pawai obor Asian Games, Minggu (29/7/2018).
Baca juga: Gempa Lombok, 333 Pendaki Rinjani Terjebak di Danau Segara Anak
3. Klinik keliling dan posko kesehatan
Palang Merah Indonesia (PMI) menyediakan layanan klinik kesehatan keliling dengan mengoperasikan 7 ambulans.
Para relawan PMI masih menemui para korban gempa di sejumlah titik evakuasi yang dibuat secara mandiri. Para warga juga masih trauma akibat gempa 6,4 skala richter.
TNI juga menyiapkan pelayanan kesehatan bagi korban gempa di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, karena mengalami kerusakan paling parah.
Posko kesehatan didirikan di tiga lokasi, yaitu di depan Puskesmas Sembalun, depan Puskesmas Belanting dan di depan Kantor Desa Obel-obel.
Selain itu, TNI juga menyiapkan dapur umum di dekat posko penanganan sementara yang ada di depan kantor Camat Sembalu, Kantor Desa Belanting, dan Kantor Desa Obel-obel.
"Untuk membant proses evakuasi, kita juga sudah menyiapkan kendaraan dinas. Sebagiannya masih dalam perjalan dari Mataram," kata Kapenrem 162/ Wira Bhakti, Mayor Inf Dahlan.
Baca Juga: BMKG Minta Masyarakat Tak Percaya Info Hoaks Gempa Lombok
4. Seragam sekolah
Selain barang pokok seperti beras, air minum, mi instan, pakaian, matras dan selimut, Pemerintah Kota Mataram juga mengirimkan seragam sekolah.
Pemkot juga memberikan bantuan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan logistik bagi para korban di lokasi bencana.
Dana tersebut bersumber dari dinas sosial, Badan Amil Zakat Nasional Kota Mataram serta sumbangan sejumlah donatur.
Baca Juga: 133 Gempa Susulan Guncang Lombok, Masyarakat Diminta Waspada
5. Air bersih, selimut hingga tenda
Selain itu, PMI mendirikan dapur umum dan mengerahkan dua mobil tangki air untuk memenuhi kebutuhan air bersih para korban gempa. PMI juga menyediakan bantuan, seperti 250 selimut dan 250 terpal.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi bantuan masing-masing 250 terpal untuk NTB, Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur.
Ada pula 50 unit tenda pengungsi, 100 unit tenda keluarga, 100 unit genset, 5.000 lembar matras, 1.500 buah peralatan rumah tangga, 1.500 kidsware dan 25.000 makanan siap saji.
Sumber: Kompas.com (Lalu M. Syamsul Arifin, Yoga Sukmana)/Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.