Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Polisi Papua yang Ditembaki KKB Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Kompas.com - 01/08/2018, 13:00 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Sebanyak 7 personel Polda Papua, mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) karena telah berhasil mengamankan pilkada serentak di Papua pada 27 Juni lalu.

Upacara pemberiaan KPLB yang dipimpin Kapolda Polda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar digelar di halaman Mapolda Papua, Kota Jayapura, Rabu (1/8/2018).

Sebelumnya, ada 9 polisi yang saat itu mengamankan pilkada serentak di Distrik Torere, Kabupaten Puncak jaya.

Namun, dalam perjalanan balik menggunakan dua kapal cepat melalui jalur sungai untuk mengantar logistik pilkada ke KPU setempat, mereka dihadang dan ditembaki kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Dalam penghadangan itu, dua personel tewas, yaitu Ipda Jesayas H Nusi dan Brigpol Sinton Kabarek, keduanya anggota Polres Puncak Jaya.

Selain itu, insiden itu juga menewaskan Kepala Distrik Torere, Obaja Froaro.

Baca juga: Speedboat yang Membawa Surat Suara Pilkada Ditembaki di Papua

Sedangkan 7 personel lainnya, yakni Bripka Maks Anjonderin, Brigpol Steven Auparay, Bripda Daniel Tambunan, Bripda Firmansah, Brigpol Yusuf Toding, Brigpol Mulyadi dan Briptu Petrus Imbiri berhasil lolos dari hadangan tersebut.

"Dalam kegiatan pengamanan pilkada telah mengakibatkan 2 anggota kita meninggal, yaitu Iptu Luar Biasa Anumerta Jesajas H Nussy dan Bripka RO Kabarek SH. Dan, kita telah menganugerahkan berupa kenaikan pangkat luar biasa," kata Boy dalam arahannya.

Menurut Boy, KPLB tidak diberikan secara tiba-tiba atau serta merta, namun melalui proses administrasi dan penilaian pimpinan Polri atas perjuangan, pengabdian dan dedikasi tinggi.

"Yang telah saudara tunjukkan selama dalam bertugas yang dianggap melampaui panggilan tugasnya serta semangat berkorban," kata dia.

Pada kesempatan tersebut, Boy juga mengingatkan kepada seluruh personel Polda Papua untuk tetap bekerja profesional dan displin dalam menjalankan tugas.

Disiplin sebagai anggota Polri, menurut Boy, adalah sebuah kewajiban karena Polri mempunyai kode etik tersendiri.

Baca juga: Buru Kelompok Kriminal Bersenjata, 100 Brimob Diterjunkan ke Papua

Untuk itu, Boy berharap seluruh personel secara ke atas dan berjenjang mampu memahami tugasnya masing-masing. Sebab, banyak orang yang ingin menjadi anggota Polri, tetapi tidak dapat diterima.

"Profesionalitas dan disiplin wajib dalam diri kita, karena kita menerima fasilitas dari negara," tandas dia.

Kompas TV Hingga saat ini, polisi masih siaga menjaga kondisi tetap kondusif, sedangkan tujuh polisi yang selamat dibawa ke Puncak Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com