Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari YouTube, 2 Pemuda Ini Mencontoh Cara Bajing Loncat Beraksi

Kompas.com - 31/07/2018, 16:25 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Fendi (25) dan Dedi (25), warga Kecamatan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan, menggasak satu unit mobil pick up  ketika melintas di Desa Ibul Besar 3, Kelurahan Pemulutan, Kecamatan Ogan Ilir (OI).

Keduanya memberanikan diri menjadi bajing loncat, berbekal tontonan YouTube. Sebelum beraksi, mereka beberapa kali mempelajari cara bajing loncat beraksi via YouTube. 

Setelah merasa cukup percaya diri, mereka pun mempraktekannya. Dari aksi pertamanya itu, mereka mengambil satu unit AC merek AQUA ukuran 1 PK.

Korban yang mengetahui barang yang dibawanya berkurang, melaporkan kejadian tersebut. Tak berapa lama, Fendi dan Dedi ditangkap jajaran Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan, Selasa (31/7/2018).

Baca juga: Demi Fakultas Kedokteran, 8 Calon Mahasiswa Pakai Alat Canggih Penjawab Soal

Wakil Kepala Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirkrimum) Polda Sumsel AKBP Aziz mengatakan, dalam aksinya kedua tersangka berbagi peran.

Dedi bertugas sebagai joki, sedangkan Fendi melompat ke belakang truk.

“Terpal truk itu dirobek tersangka dan langsung mengambil satu unit AC milik korban,” Kata Aziz saat gelar perkara.

Aziz melanjutkan, korban merupakan sopir mobil yang hendak mengantarkan barang elektronik menuju Kota Prabumulih.

Namun di tengah jalan, kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor langsung memepet mobil tersebut.

Baca juga: BPJS Kesehatan Menunggak Rp 13,4 Miliar, RSUD Wates Pasang Spanduk Kritik

Aksi keduanya pun, menurut Aziz, sempat viral di jejaring video berbagi YouTube.

Hingga akhirnya petugas menangkap kedua pelaku usai mendapatkan laporan dari korban di Fly Over Simpang 4 Keramasan, Kelurahan Keramas, Kertapati, Palembang.

“Ada warga yang merekamnya dan menyebarkan video tersangka beraksi. Sehingga kita langsung mendapatkan tersangka,” imbuhnya.

Sementara itu, dari pengakuan Fendi dan Dedi, sebelum beraksi mereka memang sempat melihat cuplikan video di YouTube.

Merasa bisa menerapkan cara yang mereka pelajari, keduanyapun langsung beraksi.

“Sekitar tiga sampai lima kali lihat di YouTube, Dedi langsung mengajak untuk beraksi dan berhasil. Tapi kami tidak tahu kalau direkam warga dan disebarkan di YouTube,” ungkap Fendi.

Kompas TV Akibat pencurian ini, perusahaan penyedia kabel mengalami kerugian senilai Rp 600 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com