Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kuintal Limbah Popok Diangkat dari Kali Surabaya

Kompas.com - 30/07/2018, 15:23 WIB
Achmad Faizal,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Memperingati Hari Sungai yang jatuh setiap 27 Juli, warga dan kelompok aktifis lingkungan menggelar bersih-bersih popok di aliran Sungai Kali Surabaya, Senin (30/7/2018).

Dalam aksi itu, 5 kuintal limbah popok diangkat dari bawah jembatan Karangpilang Surabaya.

5 kuintal popok itu berhasil diangkat setelah kelompok aktifis lingkungan dibantu warga menggelar bersih-bersih sungai di perbatasan Surabaya-Sidoarjo itu sekitar lebih dari 2 jam.

"Sebagian besar berada tepat di bawah Jembatan Karangpilang," kata Direktur Lembaga Konservasi Lahan Basah (Ecoton), Prigi Arisandi.

Baca juga: Kisah Dua Desa yang Warganya Tak Boleh Saling Mencintai...

Selain untuk memperingati Hari Sungai, acara bersih-bersih itu juga untuk memperingati program jangka panjang setahun Gerakan Sungai Brantas Bebas Popok 2020.

"Setahun lalu, kami juga melakukan bersih-bersih di jembatan lama Karangpilang, saat itu kami juga temukan banyak popok," jelasnya.

Atas temuan itu, pihaknya sempat melaporkan kepada pemerintah baik Pemda Sidoarjo, Pemkot Surabaya, bahkan langsung ke gubernur Jatim.

"Tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut penanganan yang serius," ucap Prigi.

Pemerintah, menurut dia, harus bertindak tegas soal banyaknya popok di Sungai Kali Surabaya, mengingat lebih dari 4 juta warga Surabaya bergantung pada air Sungai Kali Surabaya.

Baca juga: Kesaksian Rizky, Pendaki yang Berada di Gunung Rinjani Saat Gempa Lombok

Penelitian yang dilakukan Ecoton pekan lalu, di lambung ikan yang hidup di Sungai Kali Surabaya, ditemukan fragmen plastik.

"Ini artinya, popok yang dibuang di Sungai Kali Surabaya dimakan oleh ikan," pungkasnya. 

Kompas TV Di Bandung, Jawa Barat terdapat sebuah inovasi terbaru menciptakan alat memasak sampah popok bayi yang nantinya akan menjadi kompos dan pupuk bagi tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com