Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ojek Online, Jangan Lagi Ngetem dan Berhenti Sembarangan...

Kompas.com - 27/07/2018, 18:21 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Antara

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah operator transportasi berbasis online atau daring diminta untuk mengingatkan para pengemudi ojek online untuk tidak berhenti sembarangan saat menunggu penumpang karena berpotensi menghambat lalu lintas.

Permintaan ini disampaikan melalui surat yang dilayangkan Pemerintah Kota Yogyakarta kepada para operator.

"Masih banyak ditemui pengemudi angkutan berbasis daring atau online, baik sepeda motor atau mobil yang menunggu penumpang di tepi jalan. Akibatnya, arus lalu lintas tersendat," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat (27/7/2018).

Baca juga: Bocah TK Tewas Tertabrak Mobil Ayahnya, Sang Ayah Masih Shock

Menurut Heroe, kondisi tersebut kerap dijumpai di Jalan Pasar Kembang atau di sekitar Stasiun Tugu Yogyakarta.

Padahal, lanjut dia, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta bersama kepolisian sudah rutin menggelar operasi penertiban parkir liar di sepanjang Jalan Pasar Kembang karena berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas.

"Pengemudi transportasi online itu, lanjut dia, sudah sering diingatkan dan diminta pindah. Tetapi, masih ada saja yang ngetem di sana, baik sepeda motor atau mobil," katanya.

Baca juga: Jokowi: Bupati, Wali Kota, Gubernur, Jangan Main-main dengan Anggaran dan Uang

Heroe menyarankan, operator transportasi berbasis online tersebut dapat bekerja sama dengan sejumlah pengelola tempat khusus parkir sebagai tempat pemberhentian atau menunggu penumpang.

"Atau memanfaatkan lahan. Asal jangan di tepi jalan karena bisa mengganggu lalu lintas dan tidak aman, baik bagi penumpang maupun pengemudi itu sendiri. Operator juga harus mulai memperhatikan kesejahteraan mitra kerja mereka," katanya.

Namun demikian, lanjut Heroe, surat yang dilayangkan Pemerintah Kota Yogyakarta kepada pengelola transportasi online tersebut belum memperoleh tanggapan apapun hingga saat ini.

Baca juga: Kronologi Kejadian Bocah TK Tertabrak Mobil Ayahnya Sendiri

Sebelumnya, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto mengatakan, di sejumlah ruas jalan yang berpotensi mengalami kepadatan lalu lintas sudah dipasang rambu larangan parkir atau stop.

Tetapi, lanjut dia, keberadaan rambu larangan tersebut masih kerap dilanggar oleh pengguna kendaraan.

"Misalnya saja, di sepanjang Jalan Malioboro, masih sering ditemui angkutan online yang menaikturunkan penumpang sembarangan," katanya.

Saat ada satu kendaraan yang berhenti di Jalan Malioboro, lanjut Golkari, akan menimbulkan antrean kendaraan yang cukup panjang di belakangnya karena Jalan Malioboro selalu padat kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com