Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menabung di Bawah Tumpukan Baju, Miskat Si Pemulung Berangkat Haji

Kompas.com - 26/07/2018, 18:38 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Miskat bersyukur, tahun ini dia bisa berangkat ke tanah haram. Tempat yang selalu dia sebut dalam doa setiap usai shalat.

Jamaah Calon Haji asal Desa Alas Tengah, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo itu tercatat dalam kloter 27 yang yang baru kemarin siang masuk Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Perlu usaha ekstra bagi seorang pemulung seperti Miskat untuk bisa menunaikan ibadah ke tanah suci. Kakek 70 tahun itu tidak ingat mulai kapan dia mulai mengumpulkan uang untuk ibadah haji.

"Kadang Rp 5.000, kadang Rp 10.000, pokoknya dikumpulkan," kata Miskat, Kamis (26/7/2018).

Setiap hari, Miskat mencari nafkah dengan mengumpulkan kardus, botol, dan barang barang bekas lainnya. Dengan bersepeda, Miskat berkeliling ke desa-desa dari pagi hingga sore.

Baca juga: Mbah Legi Menabung Bertahun-tahun, Hitung Uang Pun Dibantu Banyak Warga

 

"Dapatnya tidak tentu, kadang Rp 30.000, kadang Rp 15.000. Yang pasti Rp 10.000 dibuat makan dua kali di warung," ucapnya.

Miskat mengaku tidak memiliki tempat khusus untuk menyimpan uangnya. Uang yang didapat dari memulung disimpannya dalam lemari miliknya di bawah tumpukan baju.

"Disimpan di lemari, di bawah tumpukan baju," ucapnya.

Pertengahan 2010, Miskat memberanikan diri membawa uang yang dikumpulkannya sebesar Rp 3 juta ke pemilik KBIH di Probolinggo bernama Saiful.

Miskat pun didaftarkan dengan mekanisme dana talangan dengan jaminan pemilik KBIH. Miskat akhirnya bisa melunasi setelah 3 tahun pascapendaftaran.

Dalam empat bulan jelang keberangkatan, Miskat didera penyakit sesak nafas. Namun dia ngotot tetap ingin berangkat ke tanah suci.

Bahkan saat berangkat dari Probolinggo ke Asrama Haji di Surabaya, Miskat harus diantar mobil ambulans.

Baca juga: 7 Tahun Sabar Menabung, Pedagang Siomay Keliling Ini Naik Haji

Menurut jadwal, harusnya Miskat terbang malam ini ke tanah suci, namun karena kondisinya yang harus diobservasi, tim dokter Rumah Sakit Haji Surabaya merekomendasikan untuk menunda keberangkatan Miskat.

Tunda keberangkatan

Zainul Muqorobin, Wakil Ketua Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya mengatakan, setelah menjalani tes kesehatan tahap tiga di Asrama Haji Sukolilo pada Rabu (25/7/2018) kemarin, Miskat didiagnosis sakit paru-paru. Miskat terpaksa dirujuk ke RSU Haji Surabaya untuk menjalani perawatan.

"Keberangkatan Pak Miskat ke tanah suci ditunda sampai kondisi kesehatannya membaik dan layak terbang bersama Kloter lain," kata Zainul.

Selain Miskat kata Zainul, ada 10 jamaah calon haji lainnya yang direkomendasikan untuk ditunda keberangkatannya karena kondisinya sakit.

"Kita doakan saja, agar kondisi Pak Miskat membaik dan segara berangkat ke tanah suci," jelasnya. 

Baca juga: Sisihkan Upah dari Tambal Ban, Safuan dan Istrinya Berangkat Haji

Kompas TV Kesempatan untuk bisa berhaji akan datang sesuai izin Allah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com