Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novi, Sekretaris Bupati Banyuwangi yang Curi Perhatian di Pawai Obor Asian Games

Kompas.com - 26/07/2018, 15:57 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ari Noviyanti (39) sempat mencuri perhatian saat torch relay (pawai obor) Asian Games 2018 di Kabupaten Banyuwangi beberapa hari lalu.

Perempuan berhijab tersebut terpilih menjadi salah satu pembawa obor Asian Games karena prestasinya sebagai atlet silat yang berhasil meraih medali perunggu di SEA Games 2003 lalu di Vietnam.

Kepada Kompas.com Kamis (26/7/2018), perempuan yang akrab dipanggil Novi tersebut bercerita jika banyak yang menganggap dipilihnya ia membawa obor Asean Games karena pekerjaannya sebagai sekretaris pribadi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Padahal selain meraih medali perunggu SEA Games 2003 lalu di Vietnam, Novi juga mendapatkan medali emas pada PON 2004 di Palembang dan juga medali perunggu di Asean Games di Filipina.

Baca juga: Kisah Difabel Pembawa Obor Asian Games dan Sepatu untuk Sang Adik

"Jarang ada yang tahu kalau saya adalah atlet pencak silat. Tahunya, saya sekretaris pribadi bupati. Padahal saya sudah menekuni olahraga pencak silat sejak masih kelas 3 SMP, " jelas ibu dua anak tersebut.

Novi mengaku mengenal olahraga pencak silat dari tetangganya yang juga pelatih silat. Sementara, Novi sebelumnya sudah menekuni olahraga karate. Dia lalu diajak bergabung di perisai diri dan baru berapa minggu latihan, setiap bertanding, Novi remaja selalu menang dan menjadi juara

"Kata pelatih, saya ini ayam aduan jenis ayam jago. Kalo ditandingkan selalu menang. Akhirnya saya menemukan bahwa silat adalah dunia saya. Setiap hari saya tidak pernah melewatkan waktu tanpa berlatih silat" kata perempuan kelahiran 10 November 1979.

Walaupun lihai bela diri, Novi mengaku tidak pernah berkelahi di luar arena dan menjadikan bela diri sebagai gagah-gagahan. Apalagi fisiknya yang kurus membuat banyak orang yang tidak percaya jika dia kuat membanting orang.

Baca juga: Pino Bahari Bawa Obor Asian Games ke Puncak Gunung Ijen

"Walaupun kecil gini saya kuat lo banting orang. Tapi saya anti berkelahi diluar arena. Nggak boleh itu. Saya nggak suka main fisik apalagi cakar-cakaran," katanya sambil tertawa.

Pada tahun 2002, Novi kemudian diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dan bertugas di Dinas Pariwisata. Pada tahun 2004, dia pindah di Humas Protokol dan tahun 2006 menjadi sekretaris pribadi wakil bupati.

Kemudian pada tahun 2010, Novi menjadi sekretaris pribadi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan mendampingi kegiatan istri bupati Banyuwangi, Ipul Festiandani.

"Saya tidak menampik jika saya diangkat menjadi PNS karena prestasi di bidang olahraga. Dan saya bersyukur atas capaian yang sudah saya raih hingga sekarang termasuk saat membawa obor Asean Games. Obor itu adalah gambaran prestasi saya sebelumnya," jelasnya.

Baca juga: Salam Satu Jiwa Iringi Kedatangan Obor Asian Games 2018 di Malang

Novi saat ini mengurangi kegiatan pencak silat setelah mengalami cidera dibagian lutut saat pertandingan sehingga dia tidak bisa bergerak maksimal termasuk saat digunakan lari.

"Lutut sebelah kanan pernah geser dan tidak bisa kembali 100 persen. Kalo dibuat lari masih linu. Tapi saya masih tetap olahraga biar badan nggak kaku," jelasnya.

Walaupun Novi adalah atlet silat, dia tidak memaksa kedua anaknya untuk menekuni olahraga seperti ibunya. Novi membebaskan kedua anaknya untuk memilih aktivitas yang mereka sukai.

"Anak saya dua yang satu umur 13 dan satu lagi 10 tahun. Saya membebaskan mereka memilih aktivitas apapun seperti dulu ketika saya dibebaskan memilih pencak silat oleh orangtua walaupun dianggap terlalu maskulin buat perempuan. Yang penting bermanfaat buat negara," pungkasnya. 

Baca juga: Sekarang Kesempatan Pertama dan Terakhir Bawa Obor Asian Games

Kompas TV Meski memiliki keterbatasan fisik, ahmad tetap bersemangat, bergerak untuk membawa obor Asian Games keliling Banyuwangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com