JAKARTA, KOMPAS.com — Keterbatasan ekonomi yang ada tidak membuat Herayati menyerah menggapai mimpinya untuk berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Herayati lulus sarjana dari Program Studi Kimia FMIPA ITB dan memperoleh predikat cum laude dengan IPK 3,77.
Saat ini, ia tengah menjalani program fast track ITB. Program ini merupakan lanjutan S-1 ke S-2 yang dapat diselesaikan dalam waktu lima tahun.
Ayahnya bekerja sebagai tukang becak, sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga. Penghasilan orangtua Herayati tidak menentu setiap harinya.
Baca juga: 43 Mahasiswa Lintas Negara Meneliti Sumedang
Mimpi Sejak SMP
Hera, sapaan akrabnya, mempunyai keinginan masuk ITB sejak pendidikan sekolah menengah pertama (SMP).
Awalnya, ia mengikuti jalur seleksi SNMPTN, tapi gagal. Langkahnya tidak berhenti, ia kembali mencoba jalur seleksi SBMPTN dan diterima. Ia masuk ITB pada tahun ajaran 2014.
"Saya emang udah punya keinginan masuk ITB sejak kelas 9 MTS, di MTs Negeri Pulomerak waktu itu saya sekolah," kata Hera.
"Itu ada guru saya yang menceritakan ada alumni MTs yang kuliah di ITB dengan beasiswa. Saya ingin kuliah yang ada beasiswanya, jadi waktu itu saya tahunya cuma di ITB, maka saya pengin kuliah di ITB gitu," tambahnya.
Mempersiapkan Diri
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan