BIMA, KOMPAS.com - KPU Kota Bima, Rabu (25/7/2018), menetapkan pasangan calon Muhammad Lutfi-Feri Sofiyan sebagai wali kota dan wakil wali kota Bima terpilih.
Ketua KPU Kota Bima, Bukhari mengatakan, penetapan wali kota-wakil wali kota Bima terpilih dilakukan setelah mendapat kepastian dari Mahkamah Konstitusi (MK).
MK menyebut, Kota Bima tidak tercantum dalam register perkara perselisihan hasil pilkada serentak 2018.
"KPU RI telah mengeluarkan keputusan tentang daerah yang tidak ada sengketa Pilkada, termasuk Kota Bima. Dengan adanya kepastian itu, kami berkewajiban untuk menetapkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota terpilih," ujar Bukhari seusi rapat pleno terbuka, Rabu (25/7/2018).
Baca juga: Survei I2: Tiga Cawapres Pendamping Jokowi Pilihan Netizen
Bukhari menjelaskan, penetapan paslon kepala daerah terpilih berdasarkan penetapan rekapitulasi hasil suara pilkada serentak 2018.
Dari hasil rekapitulasi suara, pasangan nomor urut 1, A Rahman H Abidin–Fera Amelia memeroleh 35.059 suara.
Sementara paslon nomor urut 2 Muhammad Lutfi- Feri Sofiyan mendapat 39.006 suara dan paslon nomor urut 3, Subhan-Wahyudin, meraih 14.235 suara.
”Karena unggul dari paslon lain, maka kami tetapkan paslon nomor urut 2 Lutfi-Feri sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima terpilih di Pilkada 2018," imbuh Bukhari
Pada pleno tersebut, KPU mengundang semua paslon untuk hadir. Namun yang terlihat hanya Wali Kota Bima terpilih, Muhammad Lutfi yang didampingi istri dan sejumlah pejabat lingkup Pemkot Bima.
Selanjutnya, Bukhari menyerahkan keputusan kepada Wali Kota Bima terpilih dan paslon lain yang diwakili parpol pengusung.
Baca juga: Viral Video Pengendara Motor Distop Polisi, Ternyata Bawa Jenazah Keluarga
Bukhari juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak atas terselenggaranya pilkada yang aman dan lancar, termasuk ucapan terima kasih pada penyelenggara pemilu dan warga Bima.
Menurut dia, penyelenggara pilkada menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Mereka memegang aturan hukum perundang-undangan secara tegas.
“Ini menjadi rujukan pesta demokrasi yang sangat kondusif bagi iklim demokrasi,” tutur Lutfi
Bukhari menegaskan, tidak akan ada rekonsiliasi, melainkan kebersamaan.
“Semua Paslon akan dirangkul dan diajak untuk sama-sama membangun Kota Bima ke depan,”tuturnya
Selama jeda waktu sebelum pelantikan September nanti, Lutfi mengaku tetap blusukan untuk menyapa semua masyarakat yang ada di Kota Bima.
“Hal prioritas yang sudah dipikirkan saat ini adalah persoalan air bersih, rumah kumuh, dan usaha masyarakat,” pungkasnya.