Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bernostalgia Sambil Nonton Film Anak di Sorot Kelir Bentara

Kompas.com - 25/07/2018, 17:51 WIB
Retia Kartika Dewi,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Dalam rangka memeringati Hari Anak Nasional (HAN), Sorot Kelir Bentara mengadakan pemutaran film pendek anak-anak pada Selasa (24/7/2018).

Sorot Kelir Bentara (SKB) merupakan kolaborasi Kisi Kelir, sebuah kelompok kolektif pemutar film-film alternatif, dengan Bentara Budaya Balai Soedjatmoko Solo.

Dilansir dari akun Instagram Bentara Budaya Balai Soedjatmoko, @bentarabudayabalaisoedjatmoko, sebanyak enam judul film diputar dalam acara ini.

Baca juga: Tara Basro Ingin Ambil Peran dalam Film Anak-anak

1. Jumprit Singit (2012, Mahesa Desaga)
2. Singsot (2016, Wahyu Agung Prasetyo)
3. Mak Cempluk (2014, Wahyu Agung Prasetyo)
4. Say Hello to Yellow (2011, BW Purba Negara)
5. Gazebo (2013, Senoaji Julius)
6. 2B (2014, Senoaji Julius)

Kurator film Fanny Chotimah mengatakan, semua film yang diputar dalam ajang SKB ini dijamin aman untuk disaksikan anak-anak.

Tindakan kekerasan fisik maupun verbal memang tidak terlihat dalam keenam film yang diputar.

"Film-film yang diputar merupakan film anak pilihan. Para sutradara juga konsisten dalam menggarap film anak. Tak hanya anak-anak saja yang bisa menikmati film anak, tetapi orang dewasa juga bisa nonton," ujar perempuan berusia 35 tahun ini.

Baca juga: Setelah 10 Tahun Tak Buat Film Anak, Riri Riza dan Mira Lesmana Lahirkan Kulari ke Pantai

Ini adalah kali pertama perayaan Hari Anak Nasional diramaikan pemutaran film di Balai Soedjatmoko.

"Kita sudah melakukan pemutaran film empat kali, biasanya yang kita putar itu kategori untuk usia di atas 13 tahun. Namun, bulan ini baru pertama kali kita bikin pemutaran film anak khusus Hari Anak Nasional," ujar Ahyani Wahyu, pengelola Balai Soedjatmoko Solo.

Nostalgia

Malam itu, meski yang diputar adalah film anak-anak tetapi mereka yang memadati Balau Soedjatmoko sebagian besar adalah remaja dan orang dewasa.

Meski demikin, panitia penyelenggara menilai, kehadiran para orang dewasa bukan bentuk kegagalan justru dianggap sesuai target.

Keenam film yang diputar menyajikan kegiatan anak-anak seperti bermain petak umpet, tembak-tembakan, dan memerankan tokoh sejarah.

Kemudian juga ditampilkan kegiatan mendongeng bersama teman-teman sekolah atau berbagi cerita tentang cita-cita.

Hal-hal inilah yang membuat para penonton bernostalgia tentang masa kecil mereka.

"Tadi yang hadir itu malah ketawa-ketawa, mereka nostalgia juga," ujar Fanny.

Baca juga: Rizal Mantovani: Dibintangi Artis Cilik, Kuntilanak Bukan Film Anak-anak

Menurutnya, pemutaran film anak-anak di Sorot Kelir Bentara tak hanya menghibur tapi juga mendidik.

Setelah acara pemutaran keenam film selesai, acara dilanjutkan dengan diskusi terbuka bersama kurator film, Fanny Chotimah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com