Malam itu, meski yang diputar adalah film anak-anak tetapi mereka yang memadati Balau Soedjatmoko sebagian besar adalah remaja dan orang dewasa.
Meski demikin, panitia penyelenggara menilai, kehadiran para orang dewasa bukan bentuk kegagalan justru dianggap sesuai target.
Keenam film yang diputar menyajikan kegiatan anak-anak seperti bermain petak umpet, tembak-tembakan, dan memerankan tokoh sejarah.
Kemudian juga ditampilkan kegiatan mendongeng bersama teman-teman sekolah atau berbagi cerita tentang cita-cita.
Hal-hal inilah yang membuat para penonton bernostalgia tentang masa kecil mereka.
"Tadi yang hadir itu malah ketawa-ketawa, mereka nostalgia juga," ujar Fanny.
Baca juga: Rizal Mantovani: Dibintangi Artis Cilik, Kuntilanak Bukan Film Anak-anak
Menurutnya, pemutaran film anak-anak di Sorot Kelir Bentara tak hanya menghibur tapi juga mendidik.
Setelah acara pemutaran keenam film selesai, acara dilanjutkan dengan diskusi terbuka bersama kurator film, Fanny Chotimah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.