SURABAYA, KOMPAS.com - Angga Riski Pratama batal menikahi calon isterinya bulan depan. Teknisi PLN itu ditemukan tewas gantung diri di kamar kostnya, Rabu (25/7/2018) siang di Jalan Ploso Timur III No 51 Surabaya.
Pria 24 tahun warga Desa Bagelenan RT 001 RW 002, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar itu tergantung dengan seutas tali di lantai 2 rumah kos.
Jenazahnya diturunkan dan dikirim ke kamar jenazah RSU dr Soetomo Surabays setelah tim Identifikasi Polrestabes Surabaya melakukan olah kejadian perkara.
"Dugaan sementara, kasus ini murni bunuh diri, tapi motifnya masih dikembangkan," kata Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Iptu Didik Ariawan.
Baca juga: Viral Video Pasien BPJS Mengamuk Ditolak di RS Kebonjati Bandung, Begini Faktanya
Sementara Karli, ayah kandung korban bunuh diri mengaku terkejut mendengar kabar putranya itu meninggal karena bunuh diri.
Beberapa hari terakhir, putranya itu memang tidak bisa dihubungi. Karena itu dia menyuruh isterinya untuk menjenguk Angga di Surabaya.
Angga kata Karli, merencanakan pernikahan dengan calon isterinya Agustus bulan depan. "Rencana tanggal 30 besok mau ke KUA untuk persiapan pernikahan yang akan digelar 26 Agustus bulan depan," kata Karli di kamar jenazah RSU dr Soetomo Surabaya.
Anaknya itu juga sempat berpesan agar orang tuanya tidak menghubunginya untuk sementara waktu karena ponsel yang dipegang sedang dimatikan.
"Permintaan itu saat Angga bekerja dinas luar di Lombok, Nusa Tenggara Timur," tambahnya.