Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Tutut yang Diduga Sebabkan Warga Tewas Keracunan Makanan Diburu

Kompas.com - 25/07/2018, 09:26 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Perkara dugaan keracunan makanan penganan tutut yang menewaskan seorang warga di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diselidiki Polres Sukabumi Kota.

Jasad korban yang meninggal dunia, Tamrin (17), akan diotopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin Kota Sukabumi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Rencananya, otopsi dilaksanakan Rabu (25/7/2018), sekitar pukul 09:00 WIB.

"Sesuai prosedur penyidikan, jenazah korban akan diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya," kata Kepala Polres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo Condro di RSUD Syamsudin, Selasa (24/7/2018) malam.

Baca juga: Korban Keracunan Makanan Tutut di Sukabumi Bertambah Jadi 45 Orang

Saat ini, sambung dia, pihaknya masih terus menyelidiki perkara dugaan keracunan makanan olahan tutut tersebut.

Sejumlah saksi dan korban sudah dimintai keterangan. Hasilnya, para korban membeli dari seorang pedagang makanan tutut keliling.

"Berdasarkan keterangan para saksi, kami berupaya mencari pedagangnya. Penjualnya masih kami dalami, ada yang menyampaikan dari luar kota," imbuhnya.

Susatyo menjelaskan, sebagai langkah penyelidikan dan penyidikan sejumlah barang bukti termasuk sampel makanan sudah diamankan. 

Baca juga: Diduga Keracunan Makanan, Pengantin dan Ratusan Tamu Dirawat Inap

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi.

"Nanti dari hasil otopsi akan ketahuan penyebab kematiannya," katanya.

Warga yang diduga keracunan ini mayoritas membeli makanan tutut, Minggu (22/7/2018) siang.

Mereka kemudian mengalami pusing, mual, hingga buang air besar pada Minggu malamnya. Warga dievakuasi ke rumah sakit pada Senin (23/7/2018) siang hingga malam.

Kompas TV Puluhan siswa dan wali murid Sekolah Dasar Negeri 6 Mulyoharjo, Jepara, Jawa Tengah, secara bergantian dibawa ke rumah sakit karena diduga keracunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com