Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang Pilgub Jatim, Khofifah Persembahkan Pantun untuk Gus Ipul-Puti

Kompas.com - 25/07/2018, 05:31 WIB
Ghinan Salman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa membuat dan membacakan pantun yang ditujukan khusus untuk pesaingnya, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno.

Pantun dibacakan saat berpidato pada Rapat Pleno Terbuka yang digelar KPU Jawa Timur di Whyndham Hotel, Surabaya, Selasa (24/7/2018).

Kendati Gus Ipul dan Puti tak hadir, Khofifah tetap membacakan pantun itu di hadapan KPU, Bawaslu, partai pengusung, relawan, dan undangan yang hadir.

Baca juga: Malam Ini, Khofifah - Emil Ditetapkan Sebagai Pemenang Pilkada Jatim

Begini pantun yang dipersembahkan Khofifah khusus untuk Gus Ipul-Puti:

Duren, duren
Roti, roti.
Disele mejo dicampur jamur sesuai selera

Mbiyen, mbiyen.
Saiki, saiki.
Monggo sedoyo mbangun Jawa Timur supoyo makmur sejati lan sejahtera

Beli sepatu di pedagang kaki lima
Enak dipakai murah harganya
Tak ada lagi nomor satu dan dua
Mari bersama mbangun Jawa Timur sejahtera

"Saya tidak pintar membuat pantun, tetapi malam hari ini saya ingin hadiahkan pantun ini untuk Gus Ipul dan Mbak Puti dan pantun untuk yang lainnya," ujar Khofifah.

"Izinkan kami menyampaikan terima kasih kepada siapa pun yang mewakili Gus Ipul dan Mbak Puti, sampaikan salam hangat kami," imbuhnya.

Tagline Gus Ipul-Puti, 'Kabeh sedulur kabeh makmur', sambung Khofifah, menjadi bagian yang menyatu dengan kerja bersama untuk Jawa Timur sejahtera.

Baca juga: Kemenangan Khofifah di Pilkada Jatim Membawa Simbol Jokowi

 

Pasca ditetapkan sebagai gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah menginkan Gus Ipul dan Puti tetap bersaudara, seduluran, danguyub rukun.

"Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak. Terima kasih kepada Gus Ipul dan Mbak Puti," imbuhnya.

Mantan Mensos ini bercerita, Puti berkali-kali menyampaikan pentingnya budaya politik yang menjadi bagian dari bagaimana integerasi bangsa bisa dibangun dari berbagai kebinekaan yang ada.

Menurut Khofifah, ada dua sumber mata air di Jawa Timur. Pertama nasionalis-santri dan kedua nasionalis-abangan.

Nasionalis-santri dan nasionalis-abangan, sebut Khofifah, adalah sebuah keniscayaan bahwa Jawa Timur ini hidup dengan sub culture yang menjadi perekat dari kultur yang satu dengan lainnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com