Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Suku Terasing Mausu Ane, TNI Jalan Kaki Bawa Logistik 8 Jam

Kompas.com - 24/07/2018, 16:55 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Musibah kelaparan yang melanda ratusan warga suku Mausu Ane di pedalaman Pulau Seram direspon cepat oleh Kodam XVI Pattimura dengan menyalurkan bahan makanan bagi warga yang mengalami musibah kelaparan, Selasa (24/7/2018).

Setelah mendengar musibah tersebut, Kodam Pattimura melalui Korem 1502/Masohi dan Koramil 1502-05 Wahai langsung bergerak membawa bantuan bahan makanan dan obat-obatan kepada warga suku terasing yang saat ini sedang berada di hutan dusun Siahari, Kecamatan Seram Utara.

“Bantuan logistik dari Kodam Pattimura kepada ratusan warga suku Mausu Ane telah tiba saat ini,”kata ujar Dandim 1502/Masohi Letkol Inf Harisandi Krishandoko kepada Kompas.com, Selasa (24/7/2018).

Dia menyebut bantuan bahan makanan dan obat-obatan tersebut dibawa oleh personel Kodim 1502/Masohi dan personel Koramil 1502-05/Wahai atas perintah langsung dari Pangdam XVI Pattimura, Mayjen Suko Pranoto.

Baca juga: Uang Rp 600 Juta Milik Sejumlah Nasabah BRI Hilang Misterius

 

Dia mengatakan bantuan tersebut baru tiba setelah para prajurit menempuh perjalanan darat selama 8 jam.

“Personel berjalan kaki selama 8 jam dan mereka sudah tiba dan telah menyalurkan bantuan,”katanya.

Harisandi mengatakan bantuan logistik yang dibawa Kodam Pattimura itu berupa 40 dus mie instan, 44 karung beras ditambah obat-obatan.

”Ini baru bantuan awal, karena kendala yang paling berat itu tidak ada sarana pengangkut jadi personel langsung memikul bantuan dan berjalan kaki,” katanya.

Sementara itu, Kapendam XVI Pattimura Kolonel Arm Sarkistan Sihaloho mengatakan tim yang membawa bantuan logistik telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di Dusun Siahari untuk proses distribusi bantuan.

“Masyarakat suku Mausu Ane akan mengadakan pertemuan di Dusun Siahari serta mengambil bantuan tanggap darurat dari TN Rabu besok, pukul 11.00 Wit,” ujar Sihaloho.

Baca juga: Kedua Orangtua Sakit, Ucok Rela Jadi Pemulung demi Biaya Sekolah (1)

Bencana kelaparan yang menyerang ratusan warga suku Mausu Ane ini telah terjadi sejak dua pekan terakhir setelah hasil perkebunan warga diserang hama. Akibat kejadian itu tiga orang warga dilaporkan meninggal dunia.

Warga suku Mausu Ane diketahui belum bisa berbahasa Indonesia maupun bahasa Ambon, mereka hidup secara nomaden dan hanya bisa ditemui melalui perantaraan Raja Maeno. 

Kompas TV Dusun Adat Sade, Tanah Asli Suku Sasak di Lombok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com