"Sebenarnya tidak selalu bergantung pada nilai. Mungkin disegi nilai rendah, tapi dia bisa berprestasi dibidang olahraga, kesenian dan lainnya," ungkap Ester.
Oleh karena itu, pada peringatan HAN ini, Ester berharap anak-anak wajib untuk belajar tanpa diskriminasi. Kemudian soal ini tidak cukup, tapi bisa pihak sekolah menerimanya.
"Anak perlu betul-betul jenius. Anak yang berempati, beretika dan saling berbagi, itulah jenius," tutur Ester.
Selain masalah pendidikan, kasus kekerasan dan pencabulan terhadap anak masih mengalami peningkatan di Provinsi Riau.
Baca juga: Saya Sendiri Lupa, Hari Ini Hari Anak Nasional
Dalam medio Januari hingga Juli 2018, LPAI Riau menangani 6 kasus pencabulan anak di Riau.
"Ada 6 kasus yang kami tangani. Keenam korban berstatus pelajar," kaya Ester.
Dia mengatakan, dari 6 orang korban, ada satu orang anak berusia 13 tahun di Kabupaten Kampar dicabuli hingga hamil dan sudah melahirkan.
Menurut Ester, untuk mengantisipasi terjadinya kekerasan dan pencabulan terhadap anak, peran orangtua sangat diperlukan. Karena faktor ini juga bisa mengakibatkan anak putus sekolah.
"Orangtua jangan sampai lepas kontrol terhadap pergaulan anak. Harus selalu diawasi," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.