Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusak Fasilitas di Stadion Jakabaring, 4 Suporter Sriwijaya FC Ditangkap

Kompas.com - 23/07/2018, 11:24 WIB
Aji YK Putra,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Polisi menangkap empat pelaku pengerusakan fasilitas di Stadion Gelora Jakabaring di Kompleks Jakabaring Sriwijaya Sport City (JSC), Sumatera Selatan, saat laga Sriwijaya FC versus Arema FC, Sabtu (21/7/2018).

Keempat suporter tersebut, yakni FK (17), PR (16), ND (17), dan RS (15).

Baca juga: Sriwijaya FC Bertanggung Jawab atas Kerusakan Stadion Jakabaring

Kabag Ops Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, empat suporter itu diduga menjadi biang kericuhan hingga suporter merusak kursi stadion yang berada di tribune utara dan selatan.

Saat diamankan, para suporter tersebut berada di dalam kelompok mereka.

“Sekarang masih diperiksa dan dikembangkan untuk menangkap para tersangka lain. Mereka diamankan pada waktu kejadian,” kata Maruly, Minggu (22/7/2018).

Baca juga: Viral, Video Seorang Ibu Shalat di Tengah Jalan dan Dijaga Tentara

Maruly mengungkapkan, sebelum kejadian, pihak keamanan telah berjaga dengan melakukan pemeriksaan satu per satu kepada seluruh suporter.

Namun, akibat massa yang memanas saat pertandingan berlangsung, massa pendukung dari Sriwijaya FC tersebut langsung melucuti seluruh kursi penonton hingga mengalami kerusakan parah.

“Mereka bisa dikenakan pasal pengerusakan atas fasilitas negara jika terbukti bersalah. Sekarang masih dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Baca juga: Cerita di Balik Dukungan Demokrat Jatim untuk Jokowi di Pilpres 2019

Sementara itu, dari pengakuan FK dan PR, mereka nekat merusak kursi penonton karena kesal atas kekalahan Sriwijaya FC di kandang sendiri saat menghadapi Arema dengan skor 0-3.

“Bukan kami saja yang merusak, banyak suporter lain yang juga ikutan merusak,” kata FK dan PR.

Sementara itu, RS mengaku, saat kerusuhan itu berlangsung, dia membawa petasan untuk dihidupkan di dalam stadion. Meskipun mengetahui jika petasan dilarang dimasukkan ke stadion, RS tetap membawa petasan dengan menyembunyikannya di dalam tas.

“Biar ramai saja. Saya tidak ikutan rusak kursi stadion semalam,” kata RS.

Baca juga: Petugas Bandara Amankan Sandal Seharga Rp 1 Miliar

Hal senada juga dikatakan ND, saat kejadian, dia menjadi korban pengeroyokan oleh kelompok supoter lain sehingga pemuda ini langsung mencoba kabur dari kerumunan massa hingga ditangkap polisi.

“Saya dikeroyok, tidak ikutan merusak. Malam itu mau lari malah ditangkap,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com