Pedagang mi ayam itu pun terpaksa tidak berjualan mi ayam karena tidak punya stok daging ayam.
"Tadi ke pasar biasa mau belanja (daging) ayam, ternyata ngga ada yang jualan. Ya memang belakangan harganya mahal, tapi kalau tidak ada stok begini juga susah, saya juga ikut ngga bisa jualan (mia ayam)," ujar Ros, warga Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo itu.
Tri (27), penjual ayam goreng di Desa Payaman, Kecamatan Secang, juga demikian. Dirinya beruntung masih punya stok daging ayam di rumah meski sedikit, sehingga masih bisa berjualan.
Akan tetapi lapaknya terpaksa tutup siang hari karena dagangannya sudah habis.
"Hari ini masak stok kemarin, jadi masih biasa jualan (ayam goreng) tapi jadi lebih sedikit dari biasanya. Engga ada yang jualan (daging) ayam di pasar. Engga tahu besok nih," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.