Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paman 63 Tahun Tega Menghamili Keponakan yang Baru 15 Tahun

Kompas.com - 22/07/2018, 11:14 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aksi bejat dilakukan AS (63), warga Kecamatan Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, tega menghamili keponakannya yang baru berusia 15 tahun. Korban yang menderita disabilitas saat ini mengandung enam bulan.

Kapolsek Playen AKP Yusuf Tianotak menyampaikan aksi bejat AS sendiri terungkap pada Kamis (19/07/2018) pagi saat sejumlah guru, di sekolah korban merasa curiga dengan perubahan fisik korban.

Badan remaja putri ini terlihat besar. Khawatir dengan keadaan anak didiknya itu, pihak sekolah kemudian membawanya ke RSUD Wonosari.

Serangkaian pemeriksaan dilakukan kepada korban. Dokter kemudian mengatakan gadis 15 tahun itu dinyatakan positif hamil. Atas keterangan tersebut, pihak sekolah kemudian membawa korban pulang ke rumah.

Baca juga: Kalapas Sukamiskin Ditangkap KPK, Dirjen PAS Minta Maaf

Sesampainya di rumah, kedua orangtua S (53) dan M (55) merasa terpukul dengan kabar tersebut. Keduanya kemudian perlahan mengorek informasi untuk mencari tahu siapa ayah dari anak yang ada di dalam kandungan itu.

"Korban diketahui hamil saat di sekolah," kata Yusuf saat dihubungi wartawan Minggu (22/7/2018). 

Korban semula tak mau untuk berbicara, namun setelah didesak kedua orangtuanya, ia akhirnya mengaku dihamili AS.

Keluarga sempat shock lantaran pelaku pamannya sendiri. Tak terima dengan peristiwa tersebut, kedua orangtua korban kemudian melaporkan tindakan itu ke Mapolsek Playen.

"Malamnya, pelaku langsung diamankan, dan sudah menjadi tersangka," kata Yusuf. 

Baca juga: Video Antrean Pendaki di Puncak Gunung Prau Viral, Ini Kata Pengelola

Yusuf mengatakan, dari pengakuan AS, keduanya sudah melakukan hubungan sebanyak sembilan kali. Untuk modus masih didalami, karena polisi masih kesulitan memeriksa korban.

Pelaku dijerat menggunakan UU RI no 17 Th 2016 pasal 81 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar.

"Pelaku mengakui perbuatannya dan telah kami titipkan ke Polres Gunungkidul untuk pemeriksaan lebih lanjut," ucap Yusuf. 

Kompas TV Seorang paman tega memperkosa keponakannya sendiri yang masih berusia 14 tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com